Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keajaiban Alam yang Terancam
Oleh : Redaksi
Rabu | 16-03-2016 | 15:34 WIB
everest_trash_yahoo.jpg Honda-Batam
Sampah di Mount Everest. (Sumber foto: Yahoo)

BATAMTODAY.COM - Banyak tujuan wisata di berbagai negara, juga di Indonesia, terancam eksistensinya akibat ulah manusia. Akankan surga-surga alam ini akan menjadi kenangan belaka?

Berikut sejumlah tujuan wisata alam yang terancam keberadaannya seperti diulas Deutsche Welle,

Maladewa


(Sumber foto: tripadvisor)

Keindahan negara yang memiliki lebih dari 1000 pulau ini sangat terancam. Sebagian besar dari pulau di Maladewa berketinggian hanya 1 meter di atas permukaan laut. Jika pemanasan global terus meningkat pada tingkat yang terjadi saat ini, negara kepulauan ini akan lenyap ditelan laut,

Gunung Kilimanjaro


(Sumber foto: parkinson.qld)

Berdiri kokoh di tengah padang sabana, gunung tertinggi di Afrika ini terancam kehilangan mahkota saljunya. Para ilmuwan mengatakan, Kilimanjaro, di Tanzania, telah kehilangan 85 persen salju yang menyelimuti puncaknya.

Hutan Amazon


(Sumber foto: BBC)

Banyak yang menganggap, kesehhatan planet Bumi tergantung pada hutan ini. Namun, tangan-tangan manusia telah menghancurkan 12 persen dari Amazon. Dan setiap menitnya, hutan ini kehilangan area seluas sekitar tiga kali lapangan sepak bola.

Laut Mati


(Sumber foto: deadseaguide)

Suatu hari nanti, mungkin para turis tidak akan lagi dapat menikmati sinar matahari sambil mengambang di laut yang merupakan yang paling asin di bumi ini. Laju penyusutan air di laut ini sekitar satu meter per tahun. Pengalihan sumber air yang menuju laut ini, meningkatnya populasi di sekitar dan kegiatan pertambangan merupakan beberapa faktor yang mengubah tujuan wisata ini.

Mount Everest


(Sumber foto: yahoo)

Mencapai puncak tertinggi di dunia ini merupakan impian banyak pendaki. Kini permata alami ini penuh dengan "hiasan" berupa sampah yang tersebar di mana-mana, yang ditinggalkan oleh para wisatawan.

Bali


(Sumber foto: Bali Glory)

Awan gelap menaungi kemegahan Pulau Dewata. Ratusan hotel memonopoli air bersih dan juga lahan. Belum lagi ancaman perubahan iklim yang menyebabkan permukaan air laut terus naik.

Danau Titicaca


(Sumber foto: nwf.org)

Tahun 2015 lalu, berton-ton ikan, bebek dan katak ditemukan tewas di danau, yang dianggap sebagai tempat kelahiran peradaban Inca. Air beracun dari pertambangan dan industri serta air limbah penduduk setempat mengaliri danau yang terletak di Peru ini. Namun tingkat keracunan air danau ini yang tinggi tidak menyurutkan para nelayan untuk menangkap ikan.

Sumber: Deutsche Welle
Editor: Dodo