Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

ORI Kurang Populer di Masyarakat

Amzulian Targetkan agar Rekomendasi Ombudsman dapat Dipatuhi
Oleh : Irawan
Kamis | 03-03-2016 | 17:40 WIB
Amzulian Rifai.jpg Honda-Batam
Ketua Ombusdman RI Amzulian Rifai

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Ketua Ombudsman RI (ORI) Amzulian Rifai mengatakan, Ombudsman di bawah kepemimpinannya menargetkan peningkatan kepatuhan lembaga terhadap rekomendasi yang diberikan.


Menurut dia, selama ini rekomendasi yang diberikan Ombudsman kerap diabaikan oleh sejumlah lembaga. 

"Beberapa kali ngobrol dengan teman-teman media, ada juga yang dikritik kenapa rekomendasi Ombudsman sering tidak dijalankan," kata Amzulian usai Rapat Kerja dengan Komisi II DPR di Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Target lainnya, lanjut Amzulian, meningkatkan jumlah pelaporan publik. Peningkatan ini perlu dilakukan tingginya angka pelaporan masyarakat atas kualitas pelayanan.

Ombudsman juga akan memberikan peluang bagi masyarakat untuk tak hanya melaporkan pelayanan yang buruk, tetapi juga sebaliknya. 

"Saya rasa enggak ada karena itu belum dibangun. Membangun itu kedua sisi. Menyadarkan yang kita pahami bagus. Sekaligus membiasakan mengapresiasi orang," kata Amzulian. 

Untuk lebih membuat masyarakat mengenal Ombudsman, lanjut dia, pihaknya akan lebih banyak melakukan publikasi melalui media. 

"Salah satu program kami seperti media visit. Perlu kami publikasikan isu-isu yang strategis," kata dia.

Kurang populer
Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI Rahmat Nasution Hamka dari F-PDIP menilai Ombudsman memiliki tantangan besar lantaran namanya yang kurang populer di masyarakat.  

"Terus terang, ORI ini belum sangat familiar. Misalnya saya menanyakan pada mahasiswa dan anak sekolah tentang Ombudsman. Mereka menjawab, Apa sih Ombudsman itu? ORI ini  namanya saja tidak dikenal lalu bagaimana cara masyarakat ingin terlibat langsung. Coba dicari nama yang sedikit trend bagi anak muda," kata Hamka.
 
Hamka mengusulkan agar kelembagaan ORI tidak hanya diperkuat dari sisi struktural kelembagan saja tetapi juga perlu diperkuat sisi kulturalnya. 

"Tapi saya kira, ORI tidak hanya memperkuat sisi kelembagaannya saja secara struktural tapi juga perlu diperkuat sisi kultural kepada masyarakat. Silahkan dicari bagaimana caranya. Tapi setahu saya banyak sekali cara-cara ringan, sederhana dan murah yang bisa dilakukan," katanya.
 
Menurutnya, berbagai pendekatan kultural yang bisa dilakukan Ombudsman untuk mempopulerkan lembaganya ke masyarakat seperti turun ke jalan secara langsung.

Selain murah, cara-cara kultural ini juga dipandang efektif guna mendapatkan popularitas di masyarakat guna menutupi kekurangan Ombudsman yang kurang dikenal masyarakat ini. 

"Misalnya saja ORI bikin gerakan jalan sehat dengan membagikan kaos di sekitaran Car Free Day. Selain itu sebagaimana kita ketahui, hampir setiap kota di Indonesia sudah sangat bnyk CFD. Sebetulnya itu adalah sarana yang paling efektif," katanya.

Hal ini, lanjutnya, juga bisa dilakukan ketika para komisioner ketika kunjungan ke daerah-daerah.

"Kalau Komisioner ORI ini ke daerah kan bisa sekalian juga datang ke CFD, ini kan juga bagian dari edukasi dan tidak perlu dana yang besar. Dan jika perlu libatkan juga Komisi II DPR RI," katanya.

Editor : Surya