Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kerja Keras Arungi Ombak Kehidupan, Antar Witono Jadi Bos Kapal
Oleh : Harjo
Senin | 22-02-2016 | 09:14 WIB
IMG-20160221-WA0014.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kegiatan produksi kapal viber yang sedang dikerjakan keryawan Witono. (Foto: Harjo)

SEJAK usia enam tahun, dirinya sudah bersentuhan dengan kerasnya kehidupan di laut. Mulai jaman pompong atau kapal kayu, hingga kapal viber. Meski ketika itu, dirinya hanya membantu dengan pendapatan pas-pasan. Berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian, bersakit-sakit dahulu senang kemudian. Kini, bocah enam tahun itu telah tumbuh besar dan berdiri sebagai pengusaha kapal speadboad. Berikut kisah perjalanan bisnis seorang Witono yang ditulis wartawan BATAMTODAY.COM, Harjo. 

Witono alias Hai Te, masih relatif muda, 45 tahun. Warga Jalan Martadinata, Kelurahan Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, ini menuturkan kisah hidupnya menggeluti bisnis yang dekat dengan laut. Dari hasil kerja kerasnya  yang sudah banyak menelan pahit dan getirnya kehidupan, akhirnya dia berhasil meningkatkan kehidupan ekonominya. Dari yang awalnya hanya sebagai karyawan biasà dan bekerja di salah satu pengusaha di wilayah Bintan Utara.

Memulai usahanya dari pembuatan boat berbahan baku viber. Tapi, saat ini bendera bisnisnya, CV Elephant Ekspres yang berpusat di sekitar Pasarbaru Kelurahan Tanjunguban Selatan itu sudah miliki belasan karyawan. 

Pria ramah yang tak tamat Sekolah Dasar (SD) ini,  Minggu (21/2/2016) lalu, berbagi kisah suksesnya kepada  BATAMTODAY.COM di Tanjunguban. "Pengalaman pahit jauh sebelumnya bekerja dengan orang lain. Saya juga sudah terbiasa dengan kehidupan di laut. Bahkan mulai jaman sebelum musim boat berbahan baku dari viber," ungkapnya.

Buah usaha dan kerja kerasnya, Hai Te selain sudah memiliki tanaga ahli di bidang pembuatan boat viber untuk skala di bawah 6 GT. Juga menyediakan bahan baku dan suku cadang speed boat. Karena selain usaha pembuatan dan menyediakan suku cadang. Dia bersama tenaga ahli dalam usahanya juga menerima jasa service mesin dan perawatan boat.

"Kalau untuk pembuatan boat memang kita selalu memgerjakan speed boat milik swasta dan pribadi, baik boat untuk memancing, boat penumpang. Baik untuk lokal atau luar Kepri, karena kita selalu siap apa bila dibutuhkan untuk membuat atau melakukan perawatan serta service kapal dimana pun," paparna.

Karena untuk pembuatan serta service kapal, Hai Te biasa dipanggil untuk membuat dan melakukan perawatan kapal hingga sejumlah di tanah air diantaranya pulau Nias, Lembata NTT serta wilayah Sumatera lainnya.

Seperti diungkapkan, Darwin Lusianto, rekan sekerja sekaligus teman sejak kecil, usaha yang digeluti mereka memang berangkat dari nol dan secara perlahan hingga akhirnya bisa mempekerjakan sejumlah karyawan. Dimana dalam perkembangannya selain selalu mendapatkan pesanan juga susah sering di panggil hingga ke sejumlah daerah baik untuk perbaikan hingga pembuatan kapal.

"Kita kenal sejak Hai Te  masih belum miliki usaha sendiri bahkan sejak usianya masih belasan tahun. Bahkan dia juga  sempat merantau hingga Taiwan. Kala itu memang ekonominya memang masih serba pas-pasan. Karena punya keinginan yang kuat hingga pada tahun 2010 lalu bersama-sama mendirikan usaha yang sudah berjalan sekitar 5 tahun lalu. Saat selain usaha mulai berkembang setidaknya sudah bisa mempekerjakan sejumlah karyawan ," terangnya.

Darwin menyampaikan saat ini, dia bersama Hai Te selain terus mengembang usaha pembuatan kapal berbahan baku viber. Merencanakan akan mengembang usaha pembuatan kapal berbahan baku aluminium.

"Kita sedang melirik untuk mengembang usaha pembuatan kapal dari aluminium dan saat ini sedang mempersiapkan tenaga ahli dan bahan bakunya. Semoga dalam waktu dekat usaha yang sudah ada ini bisa terus berkembang. Sehingga bisa menampung lebih banyak tenaga kerja, terutama para pemuda yang ada di sekitar perusahaan berada," harapnya.

Meski telah berdiri di atas kaki sendiri sebagai seorang pengusaha kapal sukses, tapi jiwa sederhana Hai Te tetap melekat pada dirinya. Baginya, perjalanan kehidupan ini ibarat ombak. Terkadang naik, terkadang turun. Kadang kencang, kadang santai. Karena, memang filosofi hidup ini tak ubahnya seperti ombak kehidupan. 

Editor: Dardani