Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ridwan Sirait, Sang Motivator Bintan yang Low Profile
Oleh : Harjo
Rabu | 03-02-2016 | 10:02 WIB
2016-02-02 18.17.25.jpg Honda-Batam
Ridwan Sirait. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ridwan Sirait lahir 49 tahun lalu di Rantau Parapat Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Dilahirkan dari keluarga yang sederhana dan hanya mengecam pendidikan hingga tingkat SMP di Kampung halamnnya. Menginjakkan kaki di pulau Bintan pada 1982.

Di Bintan, sebelum berkeluarga pria yang akrab di panggil bang Rait ini, memulai aktivitasnya dengan berjualan berbagai kebutuhan masyarakat di Tanjunguban dan sekitar hingga Tanjungpinang, bahkan hampir seluruh Kepri.

"Pertama kali saya datang ke Bintan, menjalankan usaha kecil-kecilan antar pulau. Hingga akhir berkenalan dengan perempuan dan dikarunia seorang anak yang saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Bogor," ujar Ridawan Sirait kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (2/2/2016).

Sejak berkeluarga dan memiliki seorang anak, Wahyu Bonafena Sirait sekitar umur 7 atau pada tahun 2000. Memilih untuk terjun ke dunia politik walau dia menyadari tidak bisa sepenuhnya  menjadi seorang politikus atau menjadi sang legislator yang bisa duduk di kursi empuk.

"Saat mulai berpolitik bergabung di Partai Demkorasi Kasih Bangsa (PDKB) sebagai ketua di Bintan. Namun tidak lulus verifikasi. Lalu bergabung di Dartai Demokrat dipercayakan sebagai Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Kabupaten Bintan," katanya.

Di [artai berlambang bintang Mercedes, pimpinan umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Berhasil meraih tiga kursi DPRD Bintan. Kala itu, masih bergabubung dengan Lingga atau Kabupaten Lingga. Mulai saat itu pula nama Ridwan Sirait mulai dikenal. Walaupun lima tahun berikutnya dia digantikan oleh Apri Sujadi yang berhasil menjadi anggota DPRD Kepri serta menjadi Bupati terpilih di Bintan untuk priode 2016-2021.

Walaupun sudah berkarya di Demokrat Bintan, ternyata dirinya memilih untuk keluar dari Demokrat dan bergabung di Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) sebagai ketua di tengah jalan mundur dan berpindah ke Partai Gerinda juga sebagai ketua. Hingga akhirnya kembali mendudukkan salah satu kadernya di DPRD Bintan 2015.

"Di Gerindra memang tidak langsung berhasil mendudukkan kader di DPRD Bintan. Namun di priode kedua, baru berhasil meraih satu kursi di DPRD Bintan. Walaupun di akhir karirnya di Gerindra tidak lagi menjadi ketua dan menyerahkan posisinya kepada kader lainnya," terangnya.

Ridwan menjelaskan, tidak hanya di politik dia berhasil. Namun untuk di segi kesehatan untuk membantu masyarakat Bintan juga di lakukan. Bergabung di dewan kesehatan rakyat (DKR) kabupaten.

"Saat menjabat sebagai Ketua DKR menyaksikan masih banyaknya masyarakat yang sangat membutuhkan pelayanan kesehatan. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya justru kewalahan. Bahkan, saat itu justru ada pejabat yang menyebut, jangan dicari orang yang sakit. Walau kenyataannya memang sangat banyal yang membutuhkan bantuan," imbuhnya.

Setelah itu, kata Ridwan, ia melihat peran serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) masih belum maksimal dan justru sangat jarang terdengar. Dia bersama rekannya mencoba untuk bergabung di Kadin dan dari rekan-rekannya juga berhasil mwnjadi ketua Kadin Bintan priode 2015-2020.

"Untuk di Kadin memang komitmen daari awal saya tidak akan menjadi ketuanya dan berharap ada kader muda yang berkomitmen untuk memajukannya. Demi majunya ekonomi masyarakat di Bintan. Kita bersyukur saat ini Kadi Bintan dengan kepenguruaan baru sudah berjalan," harapnya.

Ridwan menambahkan tidak hanya di organisasi di atas dirinya juga banyak bwrgabung di organisasi lainnya. Seperti di Gardu Prabowo Kepri dan LPPRN Kepri.

"Semuanya hanya dilakukan sejak awal untuk menumbuhkembangkan sumberdaya manusia (SDM) di Bintan. Karena sejak awal bergabubg di dunia politik dan organisasi lainnya. Hanya berkeinginan untuk memberikan motifasi kepada para pemuda yang memiliki bakat serta membesarkan organisasi yang di tangani," katanya.

Dari seluruh perjalanan dan karirnya sebagai motifator yang sampai saat ini kehidupannya terbilang sangat sederhana. Ridwan bersyukur buah dari hasil perjuangannya membesarkan serta jadi motor penggerak  partai dan organisasi. Sebuah kepuasan dan kebanggaan secara pribadi setidaknya sudah di capai, walau pun hasilnya secara langsung tidak di nikmati. karena sejak awal sudah mengetahui dengan konsekuensinya dari sebuah perjuangan. 

"Semoga kedepan semakin banyak generasi muda yang memiliki bakat si Bintan khususnya terus berkarya. Namun dari semua yang jangan sampai lupa adalah sejarahnya," imbuhnya. 

Editor: Dardani