Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Para Orangtua, Inilah Daftar Jajanan Anak yang Wajib Diwaspadai!
Oleh : Redaksi
Senin | 01-02-2016 | 12:34 WIB
jajanan_anak_tak_sehat.png Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Sekitar 45 persen jajanan anak berbahaya, baik akibat cemaran fisik, mikrobiologi, dan kimia seperti pewarna tekstil, demikian survei Badan POM tahun 2007. 

Membaca ini, sebagai orang tua, Anda pasti cemas. Karena itu, ada baiknya Anda waspada terhadap jajanan yang berpotensi membahayakan kesehatan Si Buah Hati, misalnya:

1. Agar-agar jeli
Sebuah investigasi yang dilakukan sebuah stasiun TV nasional menemukan, di daerah Karawang, Jawa Barat, ada industri agar-agar jeli yang dicampur bahan kimia berbahaya. Ke mana saja agar-agar berharga Rp.1.000 ini dipasarkan dan apakah itu satu-satunya industri jajanan berbahaya, kita tidak tahu.

Yang jelas, setelah diuji ke laboratorium milik Dinas Kesehatan, terbukti agar-agar jeli ini positif mengandung boraks, juga zat pewarna tekstil. Dua bahan kimia berbahaya yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius.

Tentu kita tidak bisa menuduh bahwa semua penjual agar-agar jeli berbuat curang. Tapi, kita harus bisa membedakan,mana produk yang asli dan baik dan mana yang bahaya. 

Agar-agar murni biasanya memiliki tampilan warna yang bercahaya, rasa manisnya asli, tidak pahit, kenyal tapi mudah hancur, dan cepat basi. Sedangkan agar-agar yang bercampur bahan kimia, tampilan warnanya kelihatan pekat, rasanya manis tapi lama-lama pahit, kenyal dan padat, serta tidak cepat basi.

2. Permen
Permen mengandung gula tambahan buatan, biasanya jenis fruktosa, dan sedikit sekali zat gizinya. Penelitian menyebutkan,  fruktosa  dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2 dan obesitas. 

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi permen dapat menyebabkan:

Gigi rusak
Makan permen artinya memandikan gigi dengan gula. Kondisi lingkungan yang manis, mudah mengundang bakteri. Bakteri yang berkumpul di area oral anak yang tidak segera dibersihkan akan menimbulkan berbagai masalah gigi yang meliputi  erosi enamel, penyakit gusi dan kerusakan gigi.

Merusak hati (liver)
Sebelum gula memasuki aliran darah, mereka melewati hati dan baru mengelompokkannya. Jika anak Anda makan banyak permen, hati atau liver mereka  harus bekerja ekstra keras untuk memproses gula dan mengubahnya menjadi lemak. Seiring waktu, beberapa partikel lemak terjebak dalam hati dan berpotensi menyebabkan gangguan.

Kecanduan
Gula juga mampu mengaktifkan pusat reward di otak, mengaktifkan dopamin. Itu sebabnya gula dimasukkan dalam kelompok bahan makanan yang bersifat adiktif alias menyebabkan kecanduan. 

3. Keripik kentang
Rasanya yang gurih, wajar jika membuat anak sangat menyukainya. Di pasaran, keripik kentang dan makanan ringan lainnya hadir dengan berbagai nama dan rasa. Umumnya, keripik kentang diolah dengan cara deep fry di dalam minyak. Minyak ini adalah sumber kalori dan lemak jenuh ekstra yang bisa membahayakan jantung. 

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh 'Department of Nutrition and Epidemiology and Harvard Medical School dan Boston Women's Hospital mengungkapkan bahwa mengonsumsi kentang goreng berkaitan dengan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 pada wanita. 

Selain itu, banyak produk keripik olahan yang mengandung garam atau sodium dan lemak trans yang tinggi. Seperti sudah Anda ketahui, sodium adalah sumber pemicu gangguan kardiovaskular. 

Ada juga produk keripik kentang dan jajanan ringan lain yang ditambahkan senyawa akrilamida atau acrylamide yang disinyalir  dapat meningkatkan risiko kanker dan kerusakan saraf. Penelitian di Department of Food Engineering  Mersin University di Ciftlikkoy, Turki menemukan bahwa tingkat akrilamida akan meningkat dan bersifat karsinogen ketika kentang digoreng dalam suhu 170 derajat celcius. 

Penelitian yang dilakukan National Institute of Food and Nutrition di Warsawa Polandia juga mengungkapkan, konsumsi akrilamida dapat menginduksi kondisi yang bisa meningkatkan risiko aterosklerosis, radang pada pembuluh darah.

4. Bakso kojek atau cilok
Jajanan sehat bukan hanya tergantung pada apakah jajanan itu mengandung bahan kimia dan gula buatan atau tidak. Salah satu syarat yang lain adalah terjaga kebersihannya, mulai dari pengolahan hingga siap disantap.

Bakso kojek adakah salah satu jajanan yang banyak dijajakan dengan cara berkeliling, terbuka atau dengan tutup plastik seadanya. Hal ini berisiko membuat debu dan kotoran menempel pada bakso. 

Debu dan kotoran dari jajanan yang kurang terjaga hieginitasnya, mungkin tercemar bakteri  seperti campylobacter, Clostridum difficile, Escherichia coli, salmonella, serta shigella. Semua bakteri ini menyebabkan keracunan makanan dengan salah satu gejalanya adalah diare. Atau virus, seperti rotavirus dan norovirus dan parasit seperti giardia intestinalis. 

Cilok yang dilengkapi saus warna merah, mirip saus sambal, juga tersimpan bahaya. Sumbernya berasal dari pengenyal yang dipakai oleh sausnya. Pengenyal yang dipakai umumnya adalah boraks dan pewarnanya adalah pewarna tekstil Rhodamin B.

5. Es limun atau sirup
Umumnya, limun atau sirup mengandung gula buatan fruktosa seperti telah dipaparkan di atas. Banyak juga produk sirup yang mengandung pewarna buatan yang berbahaya. 
Warna merah pada es limun ternyata kebanyakan berasal dari, lagi-lagi, pewarna Rhodamin B, yang sama sekali tidak boleh ada dalam makanan yang berpotensi mengembangkan sel-sel kanker.

Rhodamin B juga disinyalir dapat merusak hati. Pada uji terhadap mencit, diperoleh hasil ; terjadi perubahan sel hati dari normal menjadi nekrosis dan jaringan disekitarnya mengalami disintegrasi atau disorganisasi. Kerusakan pada jaringan hati ditandai dengan terjadinya piknotik (sel yang melakukan pinositosis ) dan hiperkromatik (pewarnaan yang lebih kuat dari normal) dari nukleus.  Batas antar sel tidak jelas, susunan sel tidak teratur dan sinusoid tidak utuh. Semakin tinggi dosis yang diberikan, maka semakin berat sekali tingkat kerusakan jaringan hati mencit. Secara statistik, terdapat perbedaan yang nyata antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dalam laju rata-rata pertambaan berat badan mencit. 

Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal merah keunguan yang jika dilarutkan akan menghasilkan warna merah terang. Rhodamin juga ditemukan di biji merah delima dan gulali.

Selain Rhodamin B, pewarna berbahaya lain yang biasa ditemukan pada makanan anak, salah satunya adalah Methanil Yellow. Penghasil warna kuning kecokelatan ini aslinya merupakan pewarna tekstil dan cat, biasa ditambahkan pada kerupuk bawang dan ice cone. Seperti Rhodamin B, Methanil yellow juga dilarang oleh Departemen Kesehatan RI karena berpotensi menyebabkan keracunan dan gangguan hati.

6. Sosis dan nugget
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa daging olahan dapat memicu  kanker alias karsinogenik. Diantara daftar daging olahan penyebab kanker ialah bacon, sosis, daging ham, daging kalengan, dan sebagainya.  

Daging olahan penyebab kanker didefinisikan oleh WHO sebagai "daging yang sudah mengalami perubahan lewat penggaraman, fermentasi, pengasapan, atau pengawetan", atau cara lainnya untuk meningkatkan rasa atau mengawetkannya sehingga masa simpannya lebih panjang. Proses transformasi tersebut biasanya dengan menambahkan zat-zat kimia pada daging, atau dalam penyajiannya yang tanpa sengaja menambahkan zat kimia.

Zat tambahan itu akan mengubah daging menjadi bersifat karsinogen, baik saat pembuatan atau pemasakan. Sebagai contoh, nitrit yang sering ditambahkan sebagai pengawet daging. 

International Agency for Research on Cancer (IARC), lembaga riset kanker di bawah WHO, mengelompokkan nitrat dan nitrit ke dalam "kemungkinan karsinogen pada manusia" karena saat daging yang memiliki kandungan zat itu digoreng atau dibakar di suhu tinggi, bisa berubah menjadi N-nitroso, seperti nitrosamin, yang memang bersifat karsinogen.

Sumber: meetdoctor.com