Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Maroef Sjamsoeddin Akhirnya Mundur juga dari Freeport
Oleh : Redaksi
Selasa | 19-01-2016 | 09:44 WIB
maroef-sjamsoeddin.jpg Honda-Batam
Maroef Sjamsoeddin

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Maroef Sjamsoeddin mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia setelah sekitar setahun bekerja di perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu. Freeport McMoRan, perusahaan induk Freeport Indonesia, telah menerima pengunduran diri tersebut.


"Maroef Sjamsoeddin telah mengajukan pengunduran diri sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia karena alasan pribadi, dan perusahaan telah menerima pengunduran dirinya," ujar CEO Freeport McMoRan, Richard Adkerson dalam memonya kepada pegawai Freeport Indonesia, Senin (18/1/2016).

Dalam memonya, Richard mengatakan Maroef telah menjabat sebagai Presdir PT Freeport Indonesia selama setahun. Selain itu, Maroef telah mewakili PT Freeport Indonesia dalam berurusan dengan pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat di Papua, serta para tenaga kerja.

"Kami berterima kasih kepada Pak Maroef atas pelayanan dan kepemimpinannya, dan berharap semoga dia memperoleh yang terbaik," katanya.

Robert Schoder
Jabatan yang dtinggalkan sementara waktu diisi oleh Robert Schroder sebagai Presdir PT Freeport Indonesia.

"Kami sedang dalam proses mencari Presiden Direktur baru ‎PTFI. Sebagai Presdir interim, Robert Schroeder yang saat ini menjabat Direktur dan Executive Vice-President, akan memegang tanggung jawab manajemen dari Pak Maroef. Semua pejabat yang sebelumnya melapor kepada Presiden Direktur, sekarang akan melapor ke Robert Schroeder," katanya.

Dalam memonya, Richard mengatakan, hubungan PTFI dengan pemerintah Indonesia dalam pertemuan rapat serta interaksi lain, akan dilakuykan oleh Clementino Lamury, selaku Head of External Affairs. Robert dan Clementino akan berkoordinasi dengan Richard.

Freeport saat ini tengah menghadapi tantangan dengan turunnya harga komoditas. Richard mengatakan, pihaknya akan terus kooperatif dengan pemerintah Indonesia, untuk memastikan ekspor konsentrat tembaga bisa terus dilakukan. Sehingga usaha Freeport di Papua bisa tetap berlanjut. 

Kemudian kontrak kerja Freeport bisa diperpanjang hingga di atas 2021. Serta mengembangkan smelter sebagai bentuk komitmen terhadap pemerintah Indonesia.

"Kami percaya akan ada pemulihan harga tembaga dalam jangka panjang. Kami sangat positif dengan masa depan bisnis di Indonesia. Tambang Grasberg merupakan aset besar dalam industri tambang dunia," kata Richard.

Editor : Surya