Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ahmad Dahlan Cakap, Gani Lasya Senior Saya
Oleh : Ahmad Rohmadi
Senin | 18-01-2016 | 09:15 WIB
IMG_20160117_211807_1453041134695.jpg Honda-Batam
Inilah saat launching trailers perdana film 'Mimpi Anak Pulau'. (Foto: Ahmad Rohmadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - "Di antara ratusan pulau. Aku terampung di atas ombak dan gelombang batu besar. Mengarungi harapan dan cita-cita dimasa depan". Itulah sepenggal kalimat pesan di dalam cover novel Mimpi Anak Pulau karya Abidah El Khalieqy.

Novel biografi seorang tokoh di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan khususnya Kota Batam itu adalah bernama Gani Lasya di mana masa kecilnya dikenal dengan nama Jani Lasa yang merasakan begitu pahitnya kehidupan sampai merubahnya menjadi sebuah kesuksesan.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang hadir dalam launching trailer film "Mimpi Anak Pulau" di Hotel Planet Batam, Minggu (17/1/2016) itu juga memberikan apresiasi yang tinggi. Menurutnya, tidak hanya memberikan hiburan produksi film karya anak bangsa, namun memberikan inspiratif kepada semua orang.

Terlebih ia katakan, salah satu pesan yang disampaikan kepada anak pulau adalah mempunyai kesempatan yang sama dengan anak yang lain untuk meraih kesuksesan. Dari film itu telah terjawab bahwa Gani Lasyalah yang membuktikannya

"Pak Gani Lasya merupakan pribadi yang baik. Beliau adalah sahabat saya, meskipun kecil tidak terlalu akrab, karena beliau adalah senior saya tapi dulu kami sama-sama di Yogyakarta," kata Dahlan.


Sementara itu, dalam penuturan singkatnya, Gani Lasya menceritakan bagaimana kehidupannya di kala masih kecil dengan keserderhanaan. Namun dengan tekat dan perjuangan yang tinggi untuk menuntut ilmu dan terus belajar kesuksesan pun diraihnya.

"Perjalanan hidup saya sebenarnya begitu pahit, tapi perjuangan semangat yang tidak pernah ada batasanya akhirnya bisa manis juga," kata Gani Lasya sambil tersenyum, pada acara launching trailers film Mimpi Anak Pulau di Planet Holiday Hotel, Minggu (17/1/2016) malam.

Di balik itu semua, ia katakan, bahwa ada dua orang sosok yang terpenting bagi kehidupannya yaitu ibunya (Rabiyah) dan adiknya (Abdullah Sani) yang rela berkorban demi seorang Gani Lasa untuk meraih ilmu sampai di kota pendidikan, Yogyakarta.

Tetesan air mata itu mengalir, di mana pada waktu itu adiknya yang sedang sakit memutuskan untuk berhenti sekolah, kemudian bekerja untuk membantunya yang masih menutut ilmu untuk mengapai cita-citanya.

"Saya mengetahui itu semua dari sebuah surat, pada waktu itu masih di Yokyakarta dan waktu itu memang saya sampai menangis," katanya.

Kemudian, Gani Lasya pun menyampaikan pesan ispirasi dari pengalaman hidupnya di novel tersebut, dan melalui film yang akan ditayangkan pada Februari 2016 mendatang bahwa untuk meraih kesuksesan maka kita semua dituntut untuk selalu belajar dan belajar.

Selain itu dijelaskannya lagi  bahwa ada nilai-nilai kehidupan yang tidak boleh ditinggalkan, seperti agama yang  menjadi suatu hal yang bisa memberi arah kehidupan sesorang untuk selalu menjadi lebih baik.

"Harapan saya tentunya film ini bisa memberikan spirit perjuangan untuk menggapai cita-cita. Satu yang perlu diingat bahwa dimana ada kemauan disitu ada jalan," pesannya.

Sementara itu, Abidah El Khalieqy berharap sosialisasi dari novel ini bisa dijangkau tidak hanya Indonesia saja melainkan juga luarnegeri, tidak hanya pecinta sastra tapi juga seluruh masyakat.

Kisah hidup Gani Lasa yang ia tulis itu menurutnya sangat panjang, maka itu ia katakan hanya sebagian yang diproduksi menjadi film pada episode pertama ini kedepan ia pun berharam film ini dapat dilanjutkan.

"Karena satu novel akan membutuhkan waktu yang sangat panjang jika hanya digunakan satu film sekaligus," katanya.

Tentunya film tersebut akan dibuat semenarik mungkin karena kisah inspiratif biografi seorang tokoh yang berbeda di mana biasanya menulis dari tokoh pahlawan dan tokoh politik tapi kali ini merupakan putra daerah yang berhasil merubah hidupnya.

Kemudian, Ray Sahetapy, artis Ibu Kota yang membintangi film "Mimpi Anak Pulau" tersebut menyampaikan rasa kebanggaannya bisa ikut berperan dalam film yang disutradarai oleh Kiki Nuriswan itu.

"Ini pengalaman baru buat saya, dimana biasanya syuting di tengah Kota kali ini harus beradaptasi dengan lautan," katanya.

Editor: Dardani