Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengapa Pep Diburu Klub Raksasa
Oleh : Redaksi
Kamis | 07-01-2016 | 08:13 WIB
pep_guardiola_by_allsport.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pep Guardiola. (Foto: Allsport)

BATAMTODAY.COM, Madrid - Tak terbantahkan, bahwa Pep Guardiola adalah manajer sepakbola paling diinginkan di seluruh dunia sekarang ini -bahkan dikabarkan sempat didekati real Madrid, klub seteru beratnya semasa di Spanyol.

Inilah manajer Barcelona paling sukses dalam sejarah, yang dalam empat tahun menyabet 14 trofi, termasuk tiga juara La Liga dan dua Liga Champions.

Sempat mengambil 'cuti' di New York setahun, sesudah meninggalkan Barcelona, ia melanjutkan suksesnya di Bayern Muenchen. Di Klub raksasa Jerman itu ia memenangkan Bundesliga dua kali berturut-turut dan masih unggul delapan angka di musim ini dari pesaing terdekat.

Guardiola memang belum mampu menyamai suksesnya di Barcelona -juga sukses pelatih pendahulunya di Bayern, Jupp Heynckes, yang meraih treble di musim sebelum kedatangan guardiola.

Di dua musim pertamanya, Guardiola hanya mampu membawa Bayern lolos ke semifinal. Musim ini kesempatan terakhirnya di Bayern. "Memenangkan Liga Champions akan membuat masa saya di sini lengkap," katanya.

Lebih dari semua trofi yang dimenangkan di La Liga Spanyol bersama Barcelona dan Bundesliga Jerman bersama bayern muenchen, Guardiola memancik decak kagum oleh pendekatannya yang revolusioner terhadap sepak bola.

Guardiola adalah seorang fanatik sepakbola menyerang. Meneruskan fondasi yang diletakkan legenda belanda dan barcelona Johan Cruyff, Guardiola membawa teknik dan penguasaan bola pada suatu ekstrem.

Ditandai umpan-umpan pendek dan pergerakan pemain dalam bentuk segi-segi tiga, rata-rata penguasaan bola timnya di atas 70%, bahkan melawan tim-tim kuat sekali pun.

Dan sebagian besar tim dipaksa selalu bertahan dan hanya mengandalkan serangan balik menghadapi tim yang ditangani Guardiola.

Gaya sepakbola tim yang ditangani Guardiola selalu jadi referensi utama dunia sepak bola. Bahkan memunculkan istilah Guardiolesque, permainan bola sebagaimana dikembangkan Guardiola.

Guardiola tak selalu berhasil. Terkadang ada tim yang berhasil menjegal mereka dengan bermain ultra defensif -sebagaimana dilakukan oleh Inter Milan yang ditangani Jose Mourinho di semifinal Liga Champions 2010. Namun tetap saja, ia menjadi pelatih nomor satu yang paling diimpikan klub-klub dunia - dan fans mereka. Juga pelatih nomor wahid yang paling diimpikan para pemain dunia.

Dan musim depan, guardiola akan berlabuh di Inggris. "Saya ingin mengalami hidup di kota lain, dan saya ingin bekerja di inggris," Guardiola memastikan. Namun klub manakah?

Ia diyakini sebetulnya sudah memilih Manchester City, dengan rekor bayaran pelatih termahal dunia.
Namun Guardiola masih menepis. "Saya mendapat sejumlah twawaran dari Inggris, namun saya masih belum menandatangani kontrak apa pun." (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani