Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fenomena El Nino Diprediksi Menguat pada 2016
Oleh : Redaksi
Rabu | 30-12-2015 | 13:56 WIB
kekeringan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi kekeringan.

BATAMTODAY.COM - El Nino terkuat yang bakal terjadi pada 2016 mendatang amat mungkin meningkatkan ancaman kelaparan dan penyakit puluhan juta manusia, menurut sejumlah lembaga kemanusiaan.

Wilayah yang terimbas paparan El Nino, antara lain Afrika, Karibia, serta Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

Dari semuanya, kawasan Afrika diperkirakan paling parah terdampak. Bahkan, kekurangan pangan di benua itu diprediksi akan memuncak pada Februari mendatang.

"Di beberapa negara tropis, kami melihat pengurangan curah hujan dalam jumlah besar hingga 20%-30 persen. Indonesia mengalami kemarau parah, hujan di India 15% di bawah curah hujan normal, serta cuaca di Brasil dan Australia diperkirakan mengalami pengurangan hujan," kata Dr Nick Klingaman dari Universitas Reading, Inggris, seperti dilansir BBC.

El Nino, yang memanaskan temperatur global dan menganggu pola cuaca, telah menciptakan iklim pada 2015 sebagai tahun terhangat di dunia. Rekor itu diprediksi bakal dipecahkan pada 2016.

"Dengan menggunakan berbagai ukuran, tahun ini sudah menjadi tahun terkuat El Nino. Tergantung bagaimana Anda mengukurnya," kata Klingaman.

Kekhawatiran
Lantaran fenomena El Nino diperkirakan bertambah parah, kekeringan dan banjir di sejumlah belahan dunia menimbulkan kekhawatiran beberapa lembaga kemanusiaan. Pasalnya, hal itu akan memicu kelaparan di beberapa tempat di Timur Tengah dan Afrika.

Di Afrika saja, sekitar 31 juta orang bakal mengalami kesenjangan pangan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10,2 juta orang berada di Ethiopia. Kemudian, berdasarkan estimasi lembaga Oxfam, kekurangan pangan amat mungkin memuncak pada Februari di bagian selatan Afrika, khususnya Malawi. Di negara itu, hampir tiga juta orang memerlukan bantuan kemanusiaan sebelum Maret.

Departemen Pembangunan Internasional, yang bernaung di bawah pemerintah Inggris, tengah menyediakan bantuan darurat untuk 2,6 juta orang dan 120.000 anak kekurangan gizi. Lembaga tersebut berjanji bakal menyediakan dana bantuan atau pangan untuk 8 juta orang pada Januari 2016.

"Jika kita gagal bertindak sekarang melawa El Nino yang sangat kuar, kita akan gagal menangani masyarakat yang rentang di seluruh dunia," kata Menteri Pembangunan Internasional, Nick Hurd.

Menurutnya, menjamin keselamatan khalayak yang terpapar El Nino merupakan kepentingan nasional Inggris. "Hanya dengan melindungi dan menstabilkan negara-negara yang rentan, kita bisa memastikan orang-orang tidak meninggalkan rumah mereka secara terpaksa demi mencari makanan atau penghidupan yang baru," kata Hurd.

Kekeringan dan banjir
Fenomena El Nino yang memicu kekeringan dan banjir juga telah menimpa dua juta orang di Guatemala, Honduras, El Salvador, dan Nikaragua. Banjir susulan diperkirakan akan menerjang kawasan Amerika Tengah pada Januari.

"Jutaan orang di tempat-tempat seperti Ethiopia, Haiti, dan Papua Nugini telah merasakan imbas kekeringan dan kegagalan panen. Kami amat memerlukan bantuan di wilayah-wilayah ini untuk memastikan orang-orang punya pangan dan minum yang cukup," kata Jane Cocking, dari Oxfam.

Jika dunia menunggu krisis berkembang di bagian selatan Afrika dan Amerika Latin, Cocking menambahkan, lembaga kemanusiaan tidak akan bisa menangani.

Sumber: BBC