Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Ada Kocok Ulang Pimpinan DPR, itu hanya Keingin PDIP saja
Oleh : Surya
Senin | 28-12-2015 | 19:54 WIB
Hidayat.jpg Honda-Batam
Hidayat Nur Wahid

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Isu pergantian pimpinan DPR atau kocok ulang, pasca mundurnya Setya Novanto dari jabatan Ketua DPR RI, adalah keinginan atau hasrat dari PDIP sejak lama. 


Bahkan wacana tersebut kembali menguat ketika PAN kemudian bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah yang dipimpin oleh PDIP.

"PDIP kembali menghembuskan isu itu kan sejak lama dan kembali menguat ketika PAN bergabung dalam KIH. Kalau secara hitung-hitungan kan dengan tambahan PAN di KIH, mereka bisa merubah UU MD3 yang memungkinkan perubahan," kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid kepada wartawan, Senin (28/12/2015).

Namun dirinya mengingatkan bahwa DPR sebagai pembuat UU seyogyanya menjalankan peraturan yang dibuatnya sendiri, dan harus jadi pihak yang paling depan dalam melaksanakan aturannya itu.

"Jadi seyogyanya sebagai pembuat UU, DPR harus jadi pihak yang melaksanakannya paling depan," tambahnya.

Wacana kocok ulang ini, menurut Hidayat karena keinginan PDIP ditambah lagi dengan munculnya isu Donald Trump dan Freeport yang dorongannya menjadi semakin kuat. 

"Tapi kan tidak bisa mengganti pimpinan DPR karena UU MD3 sudah mengaturnya," tegasnya.

Hidayat pun mencontohkan ketika Wakil Ketua DPR dari PKS pada periode lalu, Anis Matta menjadi presiden PKS dan kemudian mundur. Saat itu ketika Anis mundur tidak ada kocok ulang dan tidak ada keributan.

Posisi Anis yang kosong, tambah anggota Dewan Syuroh PKS ini, kemudian diganti oleh kader PKS juga, yakni Sohibul Iman karena itu menjadi kewenangan PKS.

"Sekarang kan yang mundur Golkar, kenapa harus ada kocok ulang? Yah menjadi kewenangan Partai Golkar untuk mengganti Setya Novanto yang mundur," katanya.

Kalau kocok ulang, tegas Hidayat, tidak ada aturannya dalam UU. Apalagi posisi Novanto sudah ada penggantinya.

"Jadi yang lain tidak perlu diganti, toh ketika Anis mundur juga, pimpinan lain tidak diganti," pungkasnya.

Editor : Surya