Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Calon 'Pengebom Bunuh Diri' Diklaim akan Meledakkan Kantor
Oleh : Redaksi
Jum'at | 25-12-2015 | 08:28 WIB
indonesia_uighurs__by_afp.jpg Honda-Batam
Polisi membenarkan bahwa AL terkait pula dengan keberadaan warga Uighur yang ditangkap di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Polri telah menangkap terduga calon pelaku bom bunuh diri warga Cina etnik Uighur yang mengaku akan meledakkan kantor instansi pemerintah pada akhir Desember ini. Pria warga Cina beretnik Uighur -berinisial AL- ditangkap di Bekasi, Jabar, Rabu (23/12).


"Ada pengakuan bahwa yang bersangkutan akan menjadi 'pengantin' (istilah untuk pelaku bom bunuh diri)," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan kepada BBC Indonesia, Kamis (24/12) sore.

Polisi juga menemukan sejumlah dokumen milik AL berupa "sketsa instansi-instansi pemerintah yang mungkin menjadi sasaran target teror".

Terduga AL diciduk berdasarkan dokumen yang ditemukan di rumah terduga lainnya, AH, yang terlebih dulu ditangkap di Bekasi, Jabar.

"Dari daftar nama (yang ditemukan di rumah AH) itu salah-satu ada nama AL," ungkap Anton. Polisi juga menemukan barang bukti buku cara merakit bom di dalam mobil milik AH.

Polisi menduga AH dan AL adalah anggota atau simpatisan kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS. Ini didasarkan temuan dokumen di kediaman AH yang berisi nama orang-orang yang "diduga direkrut oleh ISIS".

Ditanya apakah dua orang in terkait dengan penangkapan sembilan orang di Jabar, Jateng dan Jatim akhir pekan lalu, Anton membenarkan.

"Kalau dengan yang (terduga) di Jatim, tidak begitu terkait. Tetapi kalau dengan (terduga) di Tasikmalaya dan Solo, ada sedikit kaitannya," jelasnya.

Dari barang bukti dan kesaksian yang diperoleh polisi, sembilan orang tersebut diduga hendak melakukan aksi teror pada akhir Desember, antara lain dengan sasaran kelompok Syiah.

Meskipun demikian, polisi meyakini komplotan AH dan AL "berdiri sendiri dan memilik afiliasi langsung ke Suriah di bawah pimpinan BN".

Anton membenarkan bahwa AL terkait pula dengan keberadaan warga etnik Uighur yang ditangkap di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. "Karena ada informasi, yang dari Uighur, salah-satunya adalah ini (AL)," katanya.

Polisi sebelumnya telah menangkap setidaknya tiga orang Uighur yang hendak bergabung dengan buronan tersangka teroris Santoso di pedalaman Poso. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani