Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPD RI Nilai Pembangunan Poros Maritim sudah Mulai Kelihatan
Oleh : Surya
Kamis | 17-12-2015 | 19:58 WIB
Andrianus Garu.jpg Honda-Batam
Anggota DPD RI Andrianus Garu

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menegaskan ‘poros maritim’ yang dicanangkan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla (JK) setahun lalu sudah mulai kelihatan. 

Langkah menuju pembangunan poros maritim akan terus digalakkan. Dalam lima tahun ke depan, Indonesia sudah bisa kembali ke jati dirinya sebagai negara maritim.

Anggota DPD RI, Adrianus Garu, juga menilai gagasan poros maritim dari Presiden Jokowi sudah mulai kelihatan dengan gencarnya pembangunan infrastruktur. 

"Kita harapkan memasuki tahun 2017 nanti, semua pembangunan infrastruktur sudah selesai. Dan dengan demikian kita bisa dengan cepat menggenjot pertumbuhan ekonomi," kata senator asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini kepada wartawan di Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Karena itu Adrianus mengapresiasi kerja keras pemerintah selama ini, terutama pembelian ribuan kapal laut untuk menghubungkan ribuan pulau di Indonesia. 

"Luar biasa kerja keras pemerintahan Jokowi-JK saat ini. Kita perlu dukung agar pembangunan bangsa dan negara ini di segala bidang cepat terlaksana," ujarnya.

Sebelumnya, Rizal Ramli mengatakan, sudah mulai ada kesadaran yang luas pada masyarakat Indonesia bahwa kita kembangkan budaya maritim. Membangun budaya maritim ini sangat penting sebagai langkah awal membangun poros maritime. 

Setidaknya ada lima pilar utama membangun poros maritim. Kelima pilar tersebut sudah mulai berjalan dan sudah kelihatan dalam satu tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Pertama, masalah membangun budaya maritim. Budaya maritim adalah menyadarkan masyarakat Indonesia untuk kembali semboyan masa lalu yaitu ‘Di laut kita jaya dan nenek moyang kita adalah orang pelaut’.

Dengan membangkitkan kesadaran dan semangat tersebut akan menjadi fondasi pembangunan poros maritim, baik di kawasan Indonesia sendiri maupun untuk kawasan dunia.

Kedua, membangun sumber daya laut melalui industri pelayaran dengan nelayan sebagai pilar. Dalam pilar kedua ini, pemerintah akan membeli 5.000 kapal sedang selama lima tahun mendatang. Kemudian pemerintah melakukan berbagai upaya pencurian akan hasil laut ditindak. Dalam satu tahun terakhir sudah ada shock therapy berupa penenggelaman kapal-kapal ilegal yang menangkap ikan.

Ketiga, pembangunan infrastuktur dan konektivitas antar pulau. Satu tahun terakhir, Jokowi-JK sudah berhasil membangun berbagai infrastruktur yang mempercepat konektivitas.

Keempat, diplomasi martim digalakan dan ditingkatkan. Satu tahun terakhir ini semua pihak sudah menjalankan tugas masing-masing dalam peningkatan diplomasi tersebut.

Karena itu Rizal Ramli memuji TNI AL yang gencar dan cepat menjalankan fungsi itu. Buktinya berbagai event digelar dengan menghadirkan berbagai kekuatan dunia.

Kelima, memperkuat pertahanan martitim. Langkah itu dengan memperkuat kekuatan TNI AL. Alasannya, TNI adalah tulang punggung utama pertahanan maritim.

Untuk memperkuat pembangunan poros maritim, maka pemerintah menurut Rizal Ramli, akan membeli sekitar 5.000 kapal laut ukuran sedang dalam lima tahun mendatang. Kapal-kapal tersebut sebagai bagian dari program konektivitas antar pulau guna membangun poros maritim. 

"Kita akan siapkan 5.000 kapal sedang. Konektivitas tidak bisa berjalan tanpa pembangunan infrastruktur laut seperti kapal," pungkasnya. 

Editor: Surya