Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Muslimat NU Advokasi dan Sosialisasikan Imunisasi Pentavalen
Oleh : Irawan
Rabu | 16-12-2015 | 12:24 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (Muslimat NU) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) dan The Global Alliance for Vaccines and Immunizations (GAVI) menyelenggarakan advokasi dan sosialisasi imunisasi Pentavalen untuk daerah-daerah yang tingkat imunisasinya masih rendah di Jawa maupun luar Jawa.

Karena itu dengan imunisasi Pentavalen tersebut, anak-anak Indonesia akan lebih terlindungi dari ancaman berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), dengan ditambahkannya vaksin Haemophilus influenzae type b (Hib) yang diberikan bersamaan dengan vaksin DPT dan Hepatitis B.

Vaksin ini pengembangan dari vaksin tetravalen (DPT-HB) kombinasi buatan Indonesia ini disebut Pentavalen, karena merupakan gabungan dari 5 antigen, yaitu DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus), Hepatitis B, serta HiB.

Kelima antigen tersebut diberikan dalam satu suntikan sehingga menjadi lebih efisien, tidak menambah jumlah suntikan pada anak sehingga memberikan kenyamanan bagi bayi yang mendapat imunisasi beserta ibunya.

Demikian keterangan yang disampaikan oleh Pimpinan Pusat Muslimat NU di Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Penyuluh dari Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI Muhani, SK M. Kes, berbicara tentang peran promosi kesehatan dalam program imunisasi. Melihat imunisasi di Indonesia telah dilaksanakan sejak 1956, namun introduksi imunisasi pentavalen ini baru dimulai tahun 2014 di empat provinsi; Jawa Barat, Jogjakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), secara keseluruhan di Indonesia.

Menurut Muhani, selama ini Indonesia masih disubsidi penuh oleh GAVI mulai tahun 2002-2016. Paska 2016 GAVI akan memindahkan subsidinya dari Indonesia ke negara yang lebih membutuhkan.

Imunisasi ini merupakan pencegahan penyakit yang efektif pada anak. Imunisasi Pentavalen sendiri merupakan gabungan dari lima jenis vaksin dalam satu sediaan. Kelima vaksin tersebut meliputi Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, dan Haemophilus influenza tipe B.

Muslimat NU secara proaktif ikut menyosialisasikan informasi imunisasi Pentavalen ini ke tengah-tengah masyarakat. Di tahun 2015 ini sosialisasi dilakukan meliputi 4 Provinsi: DKI Jakarta, Banten,  Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat, serta 8 kabupaten/kota: Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, Kota Makassar, dan Kabupaten Gowa. Termasuk ke Provinsi Sumatera Barat, dengan dua kota sasaran yakni Padang dan Painan.

"Kami selaku Ormas yang memiliki jangkauan sampai ke masyarakat di tingkat akar rumput ingin meyakinkan masyarakat bahwa imunisasi ini gratis, halal, dan menghilangkan imej bahwa kalau diimunisasi maka anaknya akan menjadi sakit. Apalagi Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah secara tegas mengeluarkan fatwa bahwa pemberian vaksin imunisasi pada bayi halal dan tidak haram dalam ajaran Islam," kata Pimpinan Pusat Muslimat NU, Hj Roosmani Soedibjo.

Menurut Roosmani, kegiatan sosialisasi ini merupakan wujud sinergi organisasi masyarakat dengan pemerintah dalam penggunaan dan  memasyarakatkan  imunisasi untuk mempercepat tercapainya cakupan imunisasi di Indonesia.

Di samping itu, kegiatan sosialisasi ini juga merupakan advokasi kepada para pengambil kebijakan seperti Bupati/Walikota beserta jajarannya dan penyampaian pesan melalui berbagai mass media yang mendukung upaya peningkatan cakupan imunisasi dan kesehatan ibu dan anak (KIA).

Editor: Surya