Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Film Kontroversial 'Senyap' Kini Bebas Unduh di Indonesia
Oleh : Redaksi
Rabu | 16-12-2015 | 11:12 WIB
senyap.jpg Honda-Batam
(Sumber foto: filmsenyap.com)

BATAMTODAY.COM - Sejak diputar perdana pada 2014 lalu, film Senyap tak jarang pemutarannya mesti melewati aksi kejar-kejaran dan berhadapan dengan kecaman berbagai pihak untuk dapat menggelar pemutarannya di berbagai tempat di Indonesia. 

Joshua Oppenheimer selaku sutradara dan produser kini memutuskan bekerja sama dengan Final Cut for Real, VHX dan Drafthouse untuk menyediakan film Senyap secara gratis. Sejak pertengahan pekan lalu, film dokumenter dengan judul internasional The Look of Silence itu dapat diunduh gratis dari tautan sebagai berikut: http://thelookofsilence.vhx.tv/ 

Selain bebas unduh, film tersebut sebenarnya juga telah diunggah via YouTube untuk dapat disaksikan langsung secara bebas. Namun, Rolling Stone yang mencoba mengaksesnya pada hari ini menemukan bahwa unggahan tersebut ternyata telah dihapus.  

Akun Twitter resmi Senyap pun membenarkan adanya aksi pemberangusan video tersebut di YouTube oleh pihak-pihak tertentu lewat percakapan mereka dengan sebuah akun yang menanyakannya. “@Kerjapembebasan Ya, sedang kami ajukan banding ke YouTube. Ini bukan yang pertama di channel kami sejak peluncuran Jagal di YouTube,” kicaunya. 

Film Jagal atau The Act of Killing yang juga menangkap isu pembantaian 1965 memang ssebelumnya juga dibagikan gratis di www.actofkilling.com dan via YouTube sejak September 2014.  Film tersebut dikabarkan mampu mendorong senator Tom Udall mengajukan resolusi yang mendesak pemerintah Amerika Serikat ikut bertanggung jawab terhadap tragedi tersebut.

Menurut rilis resmi yang diterima Rolling Stone, Joshua Oppenheimer berharap bahwa penyebarluasan film Senyap akan mengilhami pula sebuah desakan yang lebih besar lagi bagi pemerintah Indonesia untuk segera menuntaskan persoalan pelanggaran HAM berat dari masa lalu dan menghapuskan segala bentuk impunitas. 

Lewat dukungan Komnas HAM dan Dewan Kesenian Jakarta, aksi pemutaran Senyap yang gencar dilakukan dalam program Indonesia Menonton Senyap sebelumnya telah berjalan sejak akhir 2014 lalu. Setidaknya 1.700 DVD film Senyap telah dibagikan untuk penyelenggara pemutaran di 118 kota dan kabupaten di seluruh provinsi di Indonesia yang sukses menjaring lebih dari 70 ribu penonton.

Senyap mendokumentasikan upaya penelusuran seorang Adi Rukun atas nasib kakaknya yang menjadi korban peristiwa pembunuhan besar-besaran pada 1965. Ia pun mendatangi orang-orang yang diduga bertanggung jawab, dan melakukan percakapan-percakapan miris dalam proses penguakan tersebut. 

Selain menjadi bahan perbincangan yang kontroversial baik dari dalam maupun luar negeri, Senyap telah meraih segudang penghargaan. Salah satunya, Senyap terdaftar dalam persaingan dengan 14 film dokumenter lain untuk terpilih sebagai nominasi film dokumenter terbaik Piala Oscar 2016. 

Sumber: Rolling Stone