Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Program Wintercamp, UIB Kirim 43 Mahasiswa dan Pelajar ke Tiongkok
Oleh : Roni Ginting
Selasa | 15-12-2015 | 14:15 WIB
IMG_1032.jpg Honda-Batam
Para mahasiswa dan pelajar yang dilepas mengikuti mengikuti Wintercamp di Tinongkok. (Foto: Roni Ginting)

BATAMTODAY.COM, Batam -  Universitas Internasional Batam (UIB) melepas mahasiswa dan pelajar yang mengikuti program Wintercamp ke Tiongkok, Senin (14/12/2015) malam.


Arseto, Kepala Humas UIB mengatakan, peserta yang dikirim sebanyak 43 orang yang terdiri dari 10 orang mahasiswa UIB, 10 orang siswa sekolah Kallista, 10 orang siswa SGIA, 1 orang siswa SMK Kartini, 2 orang mahasiswa UNIMUS Semarang, dan 10 orang siswa SMA Bodhi Dharma.

China Winter Camp 2015- Experience The Winter City of China kali ini adalah kunjungan ke kota-kota yang terkenal sangat indah pemandangannya pada waktu musim dingin. "Para peserta akan mengunjungi kota-kota yang terkenal pemandangannya saat musim dingin," kata Arseto.

Selain itu, para juga akan dibawa untuk melihat beberapa kota yang telah berumur lebih dari 3000 tahun. Kemudian juga akan berkunjung ke beberapa tempat yang memiliki arti nilai sejarah dalam perkembangan negara China seperti: Harbin dan Yichun.

"Walaupun kegiatan ini hanya bersifat short-term program, namun kegiatan ini akan bisa menjadi jembatan bagi program-program lain yang bersifat lebih panjang seperti student exchange, Credit Transfer, dan Joint Degree yang dikembangkan di UIB," terangnya.

Arseto juga memaparkan bahwa di era globalisasi seperti sekarang ini perguruan tinggi memegang peranan penting dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia, khususnya yang meliputi kompetensi hardskill, softskill dan pengembangan karakter bagi mahasiswa atau pelajar.

"Globalisasi menuntut kesiapan sumber daya manusia unggul yang lengkap.  Artinya selain memiliki kompetensi juga harus memiliki pola pikir dan wawasan yang luas. Salah satu program yang bisa mendukung kesiapan SDM ini adalah melalui akses belajar ke dunia internasional. Proses belajar dan tinggal di luar negeri tentunya harus dimaknai dengan sesuatu yang positif karena melalui proses ini seorang individu harus memiliki life skill yang cukup paling tidak pertama untuk bertahan,"papar Arseto.

Kemudian, bersangkutan akan membangun hubungan pertemanan dengan orang lokal, sehingga ada network yang akan dibangun. Setelah itu akan ada tahapan dimana yang bersangkutan merasa feel like home setelah melalui proses penguasaan bahasa lokal, memiliki network lokal, sehingga akan ada proses naturalisasi dimana yang bersangkutan akan bisa mandiri. 

"Kegiatan ini akan dilakukan di setiap pengiriman Summer/Winter Camp tiap tahunnya dan diharapkan menjadi motivasi bagi mahasiswa dan pelajar angkatan selanjutnya untuk bisa bergabung dalam program internasional UIB," ujar Arseto.

Editor: Dardani