Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kalau Tidak Salah, Jangan Dicari-cari!
Oleh : Redaksi
Sabtu | 12-12-2015 | 09:14 WIB
luhut_panjaitan_by_reuters.jpg Honda-Batam
Luhut Panjaitan. (Foto: Reuters)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tak pernah berbicara dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid, namun datang ke pernikahan anak Setya Novanto karena 'perkawanan.'


Demikian dikatakan oleh Luhut dalam jumpa pers di Kantor Menko Polhukam pada Jumat (11/12) yang berlangsung cukup panas.

Tidak jelas mengapa dalam jumpa pers itu, tiga anggota Mahkamah Kehormatan Dewan, yang menangani kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden oleh Ketua DPT Setya Novanto, turut hadir. Mereka adalah Ridwan Bai dan Kahar Muzakir dari Golkar dan A. Kadir dari PAN.

Nama Luhut Pandjaitan disebut hingga 66 kali oleh Ketua DPR Setya Novanto atau pengusaha minyak M. Riza Chalid, dalam rekaman yang diambil oleh direktur utama Freeport Indonesia, Maroef Sjamsuddin.

Beberapa waktu lalu Luhut mengatakan jika Mahkamah Kehormatan Dewan tidak memanggilnya untuk memberikan keterangan, ia akan menggelar jumpa pers.

Namun jumpa pers berlangsung juga, kendati MKD sudah memutuskan akan memanggil Luhut hari Senin (14/12) mendatang.

“Saya ingin menggarisbawahi, saya tidak pernah berbicara dengan Setya Novanto apalagi Riza (tentang Freeport),” kata Luhut.
Namun di luar itu, ia mengatakan menunggu sidang MKD.

Luhut mengakui ia datang ke resepsi perkawinan anak Setya Novanto akhir pekan lalu, di tengah kontroversi kasus yang dikenal sebagai 'Papa Minta Saham" itu dengan sidang-sidangnya yang mendapat kecaman dari berbagai pihak.
"Ya saya datang, meskipun ada yang melarang," katanya. "Karena ini urusan perkawanan."

Luhut tak menjelaskan siapa yang melarang. Namun ia kemudian memapar filsafatnya tentang perkawanan. 'Jangan berkawan hanya pas orang senang'

"Saya juga ingin mendidik kalian," katanya kepada para wartawan. "Jangan kalian berkawan hanya pas orang senang saja," tandasnya.

Ditanya apakah ia menginginkan sidang terbuka atau tertutup di MKD nanti, ia mengatakan, "Ya terbuka, lah." "Saya tidak pernah takut karena saya tak pernah bikin apa-apa dengan Setya Novanto dan Riza Chalid."

Tentang isi rekaman, Luhut meminta untuk menunggu hasil sidang MKD. "Kalau ada yang salah, dihukum, kalau tidak salah, jangan dicari-cari juga," Luhut melontarkan kata-kata bersayap.

"Kita hidup bukan dari persepsi saja," tambahnya, masih dalam kata-kata bersayap.

Saat kasus ini mulai meledak, Luhut Pandjaitan menolak untuk mempermasalahkan penyebutan namanya dalam rekaman yang menghebohkan itu.

Ia malah menganggap langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang melaporkan hal ini ke MKD, sebagai sesuatu yang 'aneh'.

Dalam kesempatan lain, ia mengaku tak merasa dicemarkan namanya kendati disebut sampai 66 kali dalam rekaman itu, dalam nada yang tidak positif. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani