Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rp127 Miliar Terkumpul dalam Lelang Barang Milik Ringo Starr
Oleh : Redaksi
Senin | 07-12-2015 | 17:12 WIB
ringostarr.jpg Honda-Batam
Ringo Starr. (Sumber foto: BBC)

BATAMTODAY.COM - Sebuah acara pelelangan yang menjual lebih dari 1.300 pakaian, instrumen musik, perhiasan dan barang lainnya yang merupakan milik Ringo Starr, mantan anggota kelompok musik The Beatles, mampu mengumpulkan total US$9,2 juta (Rp127 miliar).

Yang menjadi sorotan dalam pelelangan itu adalah sebuah drum yang pernah dipakai Starr dalam banyak lagu top Beatles, yang meraih US$2,1 juta (Rp29 miliar).

Sebuah gitar Rickenbacker yang dahulu dimiliki oleh John Lennon laku di pelelangan ini dengan harga US$910.000 (Rp12 miliar).

Sebuah piringan hitam The White Album, yang dinomori 0000001, dijual dengan harga US$790.000 (Rp10 miliar) - yang membuatnya menjadi rekaman termahal yang pernah dijual.

Rumah lelang Julien's Auctions mengatakan harga rekaman ini jauh melebihi rekor dunia sebelumnya, yang dibuat ketika rekaman Elvis Presley pertama dijual dengan harga US$300.000 (Rp4 miliar) sebelumnya tahun ini.

35 tahun di simpan di bank
Rekaman The White Album milik Starr merupakan rekaman mono pertama yang dibuat di Inggris.
Selama ini diketahui memang para anggota Beatles menyimpan empat piringan hitam yang pertama dibuat, namun selalu diasumsikan bahwa John Lennon yang memiliki piringan hitam bernomor satu.

Namun, ternyata Starr yang memilikinya. Piringan hitam keluaran tahun 1968 itu tidak dalam keadaan sempurna, seperti dikatakan Starr kepada majalah Rolling Stone, "Kami sering memainkannya saat itu.

"Kami tentunya tidak berpikir bahwa kami akan menyimpannya selama 50 tahun dan piringan hitam ini akan berada dalam kondisi yang baik. Siapa pun yang mendapatkannya, akan memiliki sidik jari saya di situ." Namun, album ini sudah pernah disimpan selama 35 tahun di penyimpanan sebuah bank di London.

Sebagian hasil pelelangan akan diberikan kepada badan amal dukungan Starr dan istrinya Barbara Bach, The Lotus Foundation, yang bekerja untuk meningkatkan "kesejahteraan sosial" di berbagai bidang, termasuk kanker, kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan terhadap hewan.

Sumber: BBC