Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hardi Hood Ingatkan Pentingnya Nasionalisme dan Patriotisme di Kawasan Perbatasan
Oleh : Redaksi
Senin | 30-11-2015 | 11:00 WIB
hardi-hood.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota MPR RI, Hardi Selamat Hood.

BATAMTODAY.COM - Anggota MPR Hardi Selamat Hood menyampaikan sebagai provinsi yang berbatas dengan Negara luar, para pemangku kepentingan di Kepri harus berupaya keras untuk mempertahankan dan rasa nasionalisme dan patriotisme di masyarakat dengan melalui program kesejahteraan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat perbatasan.

"Kita ini berbatasan langsung dengan 4 negara luar, saya pikir upaya untuk meningkatkan rasa nasionalisme mendapat perhatian serius dari semua pemangku kepentingan di Kepri ini, terutama untuk masyarakat yang tinggal di pulau-pulau yang berhadapan langsung dengan Negara luar,” kata Senator Hardi Hood dalam acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Yayasan Hidayatullah, belum lama ini.
 
Hardi menjelaskan, pembangunan daerah perbatasan sebagai kawasan beranda depan negara perlu dilakukan, sebab jika selama ini pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan keamanan (security approach). Namun saat ini perlu pula diimbangi dengan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan ekonomi (economy approach).
 
Menurutnya, untuk mempercepat pembangunan daerah perbatasan melalui program Pengembangan Kawasan Beranda Depan Indonesia (PKBI), perlu melalui prinsip pemihakan, percepatan, dan pemberdayaan masyarakat agar daerah perbatasan lebih berdaulat, sejahtera, dan berdaya saing.
 
"Pemerintah pusat dan daerah perlu memperhatikan potensi yang dimiliki oleh pulau-pulau  perbatasan itu untuk pengembangan ekonomi mereka, selain itu bangun sarana yang diperlukan seperti pelabuhan, listrik, air termasuk fasilitas kesehatan dan akses pendidikan untuk anak-anak mereka," sambung mantan Ketua Dewan Pendidikan Batam ini.
 
Ketua Komite III DPD RI ini menilai, perhatian negara melalui tindakan kongkret dapat meningkatkan  rasa nasionalisme bagi masayarakat perbatasan. Sebaliknya, ketidak perdulian Negara atas nasib masyarakat perbatasan dapat mengikis semangat nasionalisme ditengah globalisasi dan terpaan budaya luar.
 
"Era globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi dapat membuat  jiwa masyarakat kita rentan terkontaminasi oleh budaya dari luar, dan tanpa disadari rasa nasionalisme dan patriotisme perlahan akan pudar, karena itu kehadiaran negara kami nilai sangat penting untuk menjaga semangat nasionalisme itu," pungkasnya.

Editor: Dodo