Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lindungi Moral Warganya, Singapura Tetap Larang Playboy
Oleh : Redaksi
Kamis | 26-11-2015 | 09:46 WIB
playboy_by_bbc.jpg Honda-Batam
Cover Majalah Playboy. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Pemerintah Singapura memangkas penerbitan yang dilarang dari 257 menjadi 17, dengan alasan berdasarkan standar dewasa ini, konten dari sejumlah penerbitan tersebut sudah bisa diterima.


Salah satu yang boleh beredar adalah Memoirs of a Woman of Pleasure yang lebih dikenal dengan Fanny Hill karya John Cleland. Novel ini diterbitkan pada 1748 dan dianggap sebagai novel erotik pertama berbahasa Inggris.

Meski Fanny Hill sekarang boleh terbit dan beredar, tidak demikian halnya dengan majalah dewasa seperti Playboy, Penthouse, dan Hustler. Yang juga boleh terbit adalah buku sejarah komunis Cina, The Long March.

Dari 17 penerbitan yang masih dilarang di antaranya adalah buku-buku denominasi Kristen Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah's Witnesses) yang diterbitkan Watch Tower Bible and Tract Society dan International Bible Students Association.

Pemerintah Singapora melarang Jehovah's Witnesses dan buku-buku mereka pada 1972 setelah mereka menolak wajib militer dan tidak bersedia menyanyikan lagu kebangsaan Singapura. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani