Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kepri, Ini Langkah Calon Gubernur Kepri
Oleh : Ahmad Rohmadi
Rabu | 25-11-2015 | 15:10 WIB
sanur-sah-debat.jpg Honda-Batam
Kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau saat debat kandidat di Batam, tadi malam. (Foto: Ahmad Rohmadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendapatkan satu pertanyaan yang berbeda dari moderator saat debat publik kandidat, yang digelar di Hotel Pacific, Batuampar, Batam, Selasa (24/11/205) malam.

Pertanyaan itu dipilih sendiri oleh masing-masing calon. Pertanyaan yang sudah disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan dimasukan didalam sebuah amplop berwarna putih.

Kesempatan pertama, diberikan kepada pasangan nomor urut dua Soerya-Ansar. Di dalam amplop yang dipilihnya itu pun berisikan pertanyaan bagaimana bisa mempunyai badan usaha milik daerah yang jujur dan profesional guna untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pertanyaan itu langsung dijawab oleh, Soerya bahwa badan usaha tersebut harus dilihat dan diseleksi dengan baik sehingga jauh dari KKN, begitu juga dengan para pegawai harus ditentukan dengan profesional.

Dalam seleksi tersebut menurutnya harus dilakukan secara transparan dan harus berkoordinasi dengan lembaga legislatif yang dalam hal ini adalah Komisi II DPRD Kepri. "Seleksi harus transparan dan tidak ada titipan," kata Soerya.

Selain itu, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kepri, menurutnya, badan usaha milik daerah (BUMD) harus dipacu sedemikian rupa dari pada badan usaha lainnya. Baca: KPU Kepri Batasi Timses Hadiri Debat Cagub Kepri

Kemudian ditambahkan Ansar, bahwa pihaknya akan membangun koordinasi dengan baik agar usaha daerah itu bisa berjalan dengan baik. "Intinya kami akan membuat BUMD tang membangkitkan ekomomi kita," katanya.

Kemudian untuk pertanyaan pasangan calon nomor urut satu Sani-Nurdin adalah strategi yang akan diterapkan agar pertumbuhan ekonomi terus meningkat dan kesenjangan antara kawasan Free Trade Zone (FTZ) dan kawasan Natuna Anambas Lingga (NAL) bisa makin mengecil.

Sani yang juga menjawab langsung, menjelaskan akan mendorong investasi di Kepri terlebih menghadapi akan Masayarakat Ekonomi Asean (MEA) dan juga akan dorong Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kepri.

Sedangkan terkait kesenjangan, Sani jelaskan akan mempermudah konektivitas antar pulau satu ke pulau lainnya dan akan fokus dalam pembangunan fasilitas fisik seperti pelabuhan atau fasilitas pendorong lainnya.

"Kita sudah punya empat kapal dan idealnya adalah enam kapal. Jika lalu lintas lancar tentunya semua masalah akan mudah diselesaikan," kata Sani menjelaskan.

Editor: Dodo