Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pilkada di Kepri Diprediksi Rawan Konflik dan Sengketa
Oleh : Surya
Senin | 23-11-2015 | 11:25 WIB
Nabil.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Senator Muhammad Nabil, Anggota Komite I DPD RI asal Provinsi Kepulauan Riau

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2015 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) diprediksi rawan konflik dan sengketa. Sebab, 6 kabupaten/kota juga melaksanakan Pilkada serentak bersamaan dengan Provinsi Kepri.

"Potensi rawan konflik dan sengketa di Pilkada di Kepri sangat tinggi, jika melihat karakteristik wilayah Kepri dari lautan dan pulau-pulau," kata Anggota Komite I DPD RI, Muhammad Nabil, di Jakarta, Senin (23/11/2015).

Senator asal Kepri ini dalam laporan kegiatan di daerah pemilihan pada 30 Oktober-15 Nopember 2015 lalu, mengatakan, potensi rawan konflik dan sengketa tersebut juga dikatakan langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti beberapa waktu lalu di Batam usai melakukan rapat tertutup dengan jajaran perwira dan pejabat utama Polda Kepri.

"Oleh karena itu kesiapan tiap-tiap daerah dalam pengamanan Pilkada harus maksimal dan saling sinergi bersama pihak-pihak terkait penyelenggara Pilkada serentak tahun 2015 seperti KPU dan PANWASLU tingkat Provinsi Kepri dan kabupaten/kota," katannya.

Menurut Nabil, peran dan kerjasama pihak partai politik sebagai pengusung dan pendukung pasangan calon, pemantau Pilkada, media masa dan masyarakat sangat diperlukan guna menghasilkan Pilkada yang jurdil dan damai untuk kepentingan daerah.

Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Kepri diikuti dua pasangan calon saja. Dua pasangan calon juga diikuti di Pilkada Walikota/Wakil Walikota Batam, Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Kepulauan Anambas. 

Hanya Kabupaten Natuna yang mengusung paling banyak yaitu 5 (lima) pasangan calon Bupati-Wakil Bupati dan Kabupaten Lingga mengusung 4 (empat) pasangan calon Bupati-Wakil Bupati.

Editor: Surya