Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Penjelasan Penjabat Gubernur Kepri Soal Dana Bantuan Pendidikan
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 10-11-2015 | 13:10 WIB
demo-pendidikan2.jpg Honda-Batam
Penjabat.Gubernur Kepri Agung Mulyana didampingi Yatim Mustafa memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai dana pendidikan dan pembangunan perpustakaan Stisipol Raja Ali Haji. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Penjabat.Gubernur Kepri Agung Mulyana akhirnya turun dan memberikan penjelasan terkait bantuan pendidikan dan alokasi dana pembangunan perpustakaan dalam APBD 2015 kepada puluhan mahasiswa Stisipol Raja Ali Haji di depan lobi Kantor Gubernur Kepri, Selasa (10/11/2015).

Agung Mulyana mengatakan, sangat memahami tuntutan mahasiswa atas bantuan pendidikan di dalam APBD 2015. "Melalui kesempatan ini, saya katakan dana bantuan pendidikan bagi mahasiswa, yang merupakan kerja sama bantuan pemerintah dengan 11 perguruan tinggi akan tetap dibayarkan. Hanya kendalanya, karena anggaran APBD-P kita masih dalam penelitian Mendagri, sehingga pembayarannya agak terlambat," kata Agung Mulyana. 

Agung menambahkan dana bantuan pendidikan dan insentif guru akan dibayarkan oleh pemerintah bertepatan pada Hari Guru, 25 November mendatang, setelah APBD-P Kepri diteliti oleh Menteri Dalam Negeri.

"Bantuan pendidikan dan insentif guru ini sudah kita anggarkan dan alokasikan di APBD-P, dan akan dibayarakan pada perayaan Hari Guru yang jatuh pada 25 November 2015 mendatang," kata Agung pada mahasiswa. 

Pengecualian, tambah Agung, adalah pada proposal parsial yang diajukan secara sendiri-sendiri, bantuan pendidikan itu masih dipertimbangkan. Tetapi alokasi dana bantuan pendidikan yang sudah di-MoU-kan dengan 11 perguruan tinggi di Indonesia tetap dibayarkan.

Menyangkut alokasi anggaran pembangunan perpustakaan Stisipol, Agung juga menyatakan, Pemerintah Provinsi Kepri juga telah menganggarkan, dan siap melakukan pembangunan. Hanya masalahnya, belum tuntas dan selesainya permasalahan lahan, menjadi penyebab terkendalanya pembangunan perpustakaan tersebut. 

"Anggaran pembangunan perpustakaan itu sudah dianggarakan, hanya tanahnya yang masih bermasalah dan Pemprov Kepri, sudah menyurati pihak Yayasan Stisipol, agar permasalahaan lahan dapat dielesaikan pihak yayasan, dan pembangunannya dapat dilakukan," ujarnya. 

Lahan lokasi pembangunan perpustakaan, tambah Agung, bukan merupakan aset Pemerintah, tetapi merupakan aset Yayasan Stisipol, sehingga yang harus menyelesaikan permasalahan lahanya adalah pihak yayasan.

"Kami juga sudah meminta kalau permasalahan lahan tersebut belum selessi, agar pihak Yayasan Stisipol dapat menjelaskan pada Pemerintah, di sisi mana yang belum selesai. Tetapi intinya tanah dan lahan untuk pembangunan Perpustakaan itu, merupakan aset yayasan," ujarnya. 

Editor: Dodo