Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Provinsi Kepri Kalah Berebut dengan Kalbar

Pusat Putuskan Sail Karimata 2016 di Kayong Utara dengan Anggaran Rp3 Triliun
Oleh : Surya
Senin | 26-10-2015 | 14:10 WIB
bupati-kayong-utara-hildi-hamid.jpg Honda-Batam
Bupati Kayong Utara Hildi Hamid

BATAMTODAY.COM, Kayong Utara - Pemerintah pusat memutuskan penyelenggaran Sail Karimata 2016 berlangsung di Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), setelah terjadi perembutan tuan rumah Sail Karimata oleh empat provinsi.

Empat provinsi yang berebut Sail Karimata 2016 adalah Provinsi Jambi, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Kalimantan Barat.

Hingga kini sudah 16 negara sahabat yang menyatakan bakal ikut kegiatan Sail Karimata 2016 antara lain Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jerman, Jepang dan lain-lain.

Sail Karimata 2016 di sekitar Pulau Datok, Sukadana, Kayong Utara, Kalbar akan diselenggarakan pada 16-21 Oktober 2016 mendatang dengan anggaran Rp 3 triliun yang berasal dari APBN dan APBD

"Karena dari empat provinsi tersebut, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat memiliki PAD kecil, maka pemerintah pusat memutuskan untuk menyelenggarakannya di sini (Kayong Utara). PAD kami hanya Rp 28 miliar," ujar Hildi Hamid, Bupati Kayong Utara di Sukadara, Kalbar kemarin.

Hal itu disampaikan Hildi Hamid saat acara Press Gathering MPR RI dengan Wartawan Parlemen. Bupati Kayong Utara tersebut didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang dari unsur DPD RI.

Menurut Hildi, sektor pariwisata di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, hingga kini belum terkelola dengan baik. Minimnya pendapatan asli daerah kabupaten tersebut menjadi salah satu kendalanya.

Sehingga Penyelenggaraan Sail Karimata yang akan berlangsung Oktober 2016 di Sukadana, Kayong Utara ini diharapkan dapat mendongkrak sektor pariwisata yang ada. Sejumlah kegiatan yang disiapkan adalah  bakti sosial kesehatan, kapal pemuda nusantara dan banyak lagi lainnya.

"Konsep Sail Karimata itu merupakan bentuk intervensi dari pemerintah pusat untuk mendongkrak daerah tertinggal. Selain meningkatkan destinasi wisata, juga menggali potensi yang ada di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Selat Karimata," katanya. 

Diakui Hildi, acara puncak Sail Karimata 2016 sebenarnya hanya seremonial. Diikuti kegiatan budaya, yachter atau kapal pesiar dan kegiatan dari angkatan laut. Sehingga bisa saja acara pendukung lainnya dilakukan sebelum atau setelah acara puncak.

"Kalau dilihat dari masuknya yachter ke Kayong Utara pada bulan Oktober ini, mestinya puncak Sail Karimata 2016 juga Oktober, karena yang diharapkan para yachter ikut mampir disini," kata Hildi.

Kata Hildi, konsep perayaan Sail memang murni untuk membuka kawasan wisata baru. Namun sekarang bergeser, cenderung didominasi untuk percepatan pembangunan dari pemerintah pusat ke suatu daerah yang terpencil dan tertinggal.

"Makanya kini pelaksanaan Sail selalu dilaksanakan di daerah-daerah tertinggal yang tentunya juga punya objek atau kawasan wisata yang bagus dan menarik untuk dikunjungi seperti wisata bahari di kawasan Kepulauan Karimata," ungkapnya.

Secara geografis, kepulauan ini berada di selat perairan antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera. Gugusannya terdiri dari dua pulau besar, yaitu Pulau Karimata dan Pulau Serutu, serta beberapa pulau kecil nan memesona.

Salah satu faktor keyakinan itu karena Selat Karimata masuk ke dalam wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I.

Wilayah tersebut kerap menjadi tujuan jalur distribusi perdagangan dan wisata oleh para yachter dari Australia dan Amerika Serikat, terutama di bulan Oktober.

Tak hanya para yachter, Sail Karimata juga menargetkan peningkatan kunjungan para penyelam (diver) lokal dan internasional ke kawasan tersebut.

Kabupaten Kayong Utara memiliki 5 kecamatan dengan Sukadana sebagai ibu kota. Empat kecamatan lainnya yakni Kecamatan Pulau Maya Karimata, Kecamatan Simpang Hilir, Kecamatan Teluk Batang, dan Kecamatan Seponti.

Untuk bisa menjangkau wilayah Sukadana yang rencananya akan dijadikan pusat kegiatan Sail Karimata, dibutuhkan waktu kurang lebih 4-5 jam perjalanan menggunakan speed boat menyusuri Sungai Kapusa dan Selat Karimata dari Kota Pontianak dengan tarif Rp 210 ribu

Editor : Surya