Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Salahkan Jokowi soal Kabut Asap
Oleh : Surya
Sabtu | 24-10-2015 | 11:37 WIB
jokowi_karhutla_merdeka.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri dan Panglima TNI saat meninjau lokasi kebakaran hutan di Sumatera. (Sumber foto: merdeka.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang mengaku heran melihat kecenderungan sejumlah pihak yang memojokkan dan mempersalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan.

"Banyak pihak kerap menanyakan saya selaku wakil ketua MPR melihat kinerja, utamanya Presiden Jokowi dalam menangani bencana asap. Jujur, saya katakan kok sekarang ribut soal asap. Asap terjadi kan setiap tahunnya, kok sekarang Presiden Jokowi dicaci maki, ini jelas tidak fair," ujar OSO, sapaan akrabnya, saat membuka Press Gathering dengan Koordinatoriat. Wartawan Parlemen, di Hotel Grand Mahaka, di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat malam (23/10/2015)

Padahal, menurutnya, Presiden Jokowi sudah luar biasa menunjukkan kepedulian dalam merespons persoalan karhutla.

OSO mengatakan, sepanjang hidupnya, baru kali ini melihat seorang presiden yang mau turun ke lapangan langsung untuk melihat dan merasakan dampak kabut asap. 

"Presiden yang begitu peduli kok malah dicaci maki. Padahal sudah 10 berturut-turut selalu begini. Baru Jokowi yang langsung turun ke lapangan mendatangi sejumlah titik api dan asap di Sumatera dan Kalimantan. Itu yang dibutuhkan rakyat,” katanya.
 
Anehnya, lanjut OSO, ketika seorang presiden telah berkali-kali mendatangi lokasi karhutla, Jokowi malah dituding sebagai pihak yang harus bertanggung jawab.

“Ini logikanya dimana? Emang siapa yang memberikan izin lahan perkebunan, lalu dengan sekejap Jokowi dituntut untuk tanggung jawab,” ujar senator asal Kalimantan Barat ini.

OSO menegaskan pihaknya tidak dalam kapasitas menyatakan Presiden Jokowi sudah berhasil menghilangkan api dan asap.

“Tapi dalam sejarah negeri ini, belum pernah presiden mendatangi masyarakat ketika asap mengepungnya. Hanya Presiden Jokowi yang melakukan itu,” katanya.

Sedangkan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, mengkritik rekannya sesama kepala daerah yang telah memberikan izin penggunaan lahan kepada pengusaha untuk perkebunan sawit tapi diam saja disaat lahan tersebut dilalap si jago merah.

"Di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bahkan sampai Papua, hutan dan lahan sudah terbakar. Kemana mereka para kepala daerah yang telah memberikan lahannya kepada pengusaha untuk perkebunan sawit," kata Sutarmidji.

Selain mempertanyakan kemana kepala daerah yang hutan dan lahannya terbakar, Sutarmidji juga mengkritik sikap pengamat dan para menteri terkait dengan kebakaran hutan dan lahan yang lebih banyak ributnya ketimbang menyelesaikan masalah.

"Kenapa para menteri dan pakar lingkungan hidup dan kehutanan ribut disaat hutan dan lahan terbakar, sementara kepala daerah yang memberikan lahannya kepada pengusaha diam saja. Yang ingin saya katakan, tidak ada konsensi lahan yang gratis," tandasnya.

Editor: Dodo