Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bantuan Asing Ditarik, Indonesia Datangkan 2 Pesawat Milik Rusia
Oleh : Ahmad Rohmadi
Selasa | 20-10-2015 | 19:29 WIB
Beriev_Be-200_Telegraph.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pesawat amphibi Beriev Be-200 asal Rusia yang didatangkan Pemerintah Indonesia untuk ikut memadamkan kebakaran hutan dan laha. (Foto: Telegraph)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pesawat water bombing bantuan dari Malaysia dan Australia telah pulang ke negaranya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, Senin (19/10/2015) kemarin.

Pesawat Bombardier dari Malaysia dan Hercules dari Australia mengakhiri tugasnya selama lima hari dan saat ini hanya helikopter Chinook Mustang yang masih beroperasi melakukan water bombing di Sumatera Selatan (Sumsel).

Dengan ditariknya bantuan asing tersebut maka untuk operasi udara di Sumsel masih ada 11 unit helikopter dan pesawat untuk water bombing dan hujan buatan, yaitu 10 unit dari Indonesia dan 1 unit dari Singapura.

"Untuk menambah daya gempur water bombing, Pemerintah Indonesia mendatangkan dua unit pesawat amphibi Beriev Be-200 beserta 20 personil crew pesawat dari Rusia," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‎ Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat, Selasa (20/10/2015).

Pada hari ini tim aju dari Kedubes Rusia telah berada di Palembang dan Pesawat tersebut direncanakan akan mendarat‎ pada di Palembang Rabu (21/10/2015) besok pukul 01.30 WIB.

Pesawat Be-200 adalah pesawat amphibi yang legendaris untuk water bombing yang memiliki kapasitas 12.000 liter dan mengambil air di sungai, danau atau laut.

Untuk strategi water bombing maka 2 pesawat Air Tractor dipindahkan ke Pangkal Pinang. Pemindahan homebased ini untuk memudahkan operasi karena Lanud Palembang sering tertutup asap sehingga jarak pandang pendek dan pesawat tidak bisa terbang. 3 unit mobil tangki, tandon air kapasitas 5.000 liter, bahan kimia dan lainnya telah disiapkan di Pangkal Pinang.

"Indonesia pernah menggunakan pesawat ini untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan tahun 2007," jelasnya.

Editor: Dodo