Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kebakaran Hutan Indonesia Capai 1,7 Juta Hektare
Oleh : Ahmad Rohmadi
Sabtu | 10-10-2015 | 14:44 WIB
CANADAIR_415_34_600.jpg Honda-Batam
CL415 Bombardier, jenis pesawat seperti ini yang dikerahkan Malaysia untuk membantu operasi pemadaman kebakaran hutan di Indonesia. (Sumber foto: pilotesdufeu.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Operasi darurat asap akibat kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan, baik melalui operasi udara, darat, penegakan hukum, sosialisasi dan pelayanan kesehatan di Sumatera dan Kalimantan.

Data sementara total hujan dan lahan yang terbakar mencapai 1,7 juta hektar. Di Kalimantan kebakaran hutan mencapi 770 ribu hektar dan 35,9 persen diantaranya adalah lahan gambut.

Sedangkan di Sumatera, area terbakar seluas 593 ribu hektar, 45,9 persen diantaranya lahan gambut dan sekitar 221.704 hektar areal terbakar berada di Sumatera Selatan.

Kepala Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan angka tersebut pasti akan bertambah mengingat kebakaran yang masih terus berlangsung.

Pantauan dari Satelit Terra Aqua hari ini, terdapat 936 hotspot, yaitu Pulau Sumatera sebanyak 91 titik yang terdiri dari Lampung 2 titik dan Sumatera Selatan 89 titik.

Sedangkan untuk Kalimantan sebanyak 845 titik yang terdiri Kalimantan Barat 5 titik, Kalimantan Selatan 52 titik, Kalimantan Tengah 628 titik, Kalimantan Timur 159 titik dan Kalimantan Utara 1 titik.

"Meskipun masih bayak lahan yang terbakar alhamdulilah pasokan asap mulai berkurang dan jarak pandang mulai membaik," kata Sutopo kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (10/10/2015).

Ia menuturkan jarak pandang di Kota Padang 1.500 meter, Pekanbaru 4.000 meter, Jambi 1.000 meter, Palembang 7.000 meter, Pontianak 2.000 meter, Palangkaraya 200 meter dan Banjarmasin 9.000 meter.

Selain itu kualitas udara juga sudah mulai membaik, dimana Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Medan tercatat pada angka 189 PSI kategori tidak sehat, Pekanbaru 104 PSI sedang.

"Sementara, Jambi 377 PSI kategori berbahaya, Palembang 358 PSI kategori berbahaya, Pontianak 134 PSI sedang, Samarinda 82 PSIsedang, dan Palangkaraya 741 sangat berbahaya," katanya.

Sutopo juga mengatakan bantuan Helikopter Chinnook dan pesawat Hercules yang memuat personil dan peralatan dari Singapura telah mendarat di Lanud Palembang pada pukul 11.00 WIB

Bantuan pesawat CL415 Bombardier dan 21 personel yang terdiri dari 12 kru penerbang, 8 teknisi, 1 wartawan dari Malaysia juga telah tiba lebih dulu. Sedangkan 1 heli Dolphin dengan 4 kru penerbang baru akan tiba nanti sore.

"Tim Malaysia rencananya akan ditempatkan di Pangkal Pinang dan melakukan water bombing di Selapan dan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumsel," tutupnya.

Editor: Dodo