Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SOS Kabut Asap, Jokowi Minta Bantuan Singapura
Oleh : Redaksi
Kamis | 08-10-2015 | 18:20 WIB
151001055702_jokowi2_640x360_epa_nocredit.jpg Honda-Batam
Presiden Jokowi terpaku seorang diri di tengah ribuan hektar hutan yang terbakar. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Akhirnya, Presiden Joko Widodo meminta bantuan dari empat negara untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan, salah satunya adalah Singapura. 

Presiden mengatakan bahwa dia sudah meminta Singapura, Rusia, Malaysia, dan Jepang untuk membantu memadamkan api di hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap yang mendera warga Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

“Kita kemarin sudah minta bantuan dan dibantu oleh Singapura masih dalam proses, Rusia dan Malaysia, kemudian Jepang. Kita harapkan nanti bisa mempercepat penanganan karena memang menangani kebakaran lahan gambut berbeda dengan menangani kebakaran hutan biasa. Sangat berbeda sekali,” kata Jokowi pada wartawan di Jakarta, Kamis (8/10).

Presiden Jokowi meninjau penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah. Menurutnya, bantuan dari negara lain tersebut berupa pesawat pengangkut air yang mampu membawa kapasitas air 12 hingga 15 ton.

“Ada 3 pesawat dari Singapura, dari Rusia juga. Karena yang kita butuhkan saat ini adalah pesawat pesawat pengangkut air 12 ton atau 15 ton. Tidak seperti yang sekarang yang hanya 2-3 ton,” kata Jokowi.

Lewat akun Twitternya, Sekretariat Kabinet mengatakan bahwa pada rapat terbatas di kantor Presiden pada Rabu (7/10), Presiden Jokowi sudah mengeluarkan instruksi-instruksi khusus kepada beberapa menteri terkait penanganan dampak sosial kabut asap.

Pada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, presiden meminta agar mengutakaman kesehatan dengan meliburkan sekolah-sekolah sampai kondisi membaik.

Kepada Menteri Kesehatan Nila Moeloek, presiden meminta kesiapan pelayanan di posko-posko yg didirikan di provinsi yang terkena bencana asap termasuk membagikan masker kepada penduduk.

Presiden juga menginstruksikan pada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah bencana asap, dan pada Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise agar memperhatikan anak-anak di daerah bencana asap. "Jangan sampai anak-anak di daerah bencana asap mengalami trauma,” ujar Presiden lewat akun Twitter resmi 

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia sudah tiga kali menolak tawaran dari Singapura untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan karena paket bantuan yang diajukan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Indonesia sebenarnya membutuhkan pesawat pembom air atau pesawat amfibi tipe Beriev Be-200 buatan Rusia atau CL-215 buatan Canadair.

Berdasarkan data BNPB per Senin (5/10) sore, sudah ada 28,06 juta penduduk Indonesia yang terpapar kabut asap. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani