Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Ikan yang Paling Siap Beradaptasi dengan Dampak Perubahan Iklim
Oleh : Redaksi
Rabu | 09-09-2015 | 10:29 WIB
EpauletteShark.jpg Honda-Batam
Hiu karpet atau epaulette shark dianggap sebagai ikan yang paling siap menghadapi perubahan iklim di lautan. (Sumber foto: reef2reef.com)

BATAMTODAY.COM - Pakar kelautan Queensland berhasil menemukan ikan yang dinilai paling siap beradaptasi dengan dampak perubahan iklim di lautan. Ikan yang dimaksud adalah ikan hiu karpet (hiu epaulette) kecil yang mampu hidup dalam kondisi lautan di akhir abad ini akibat perubahan iklim.
.

Kalangan ilmuwan sebelumnya telah memperingatkan perubahan iklim dapat menyebabkan air laut menghangat dan menjadi asam serta kadar oksigen dalam air berkurang. Perubahan semacam ini akan memicu bencana pada ekosistem kelautan.
 
Namun pakar kelautan berbasis di Townsville, Jodie Rummer mendapati ikan hiu karpet epaulette kecil di Australia utara dan Papua Nugini ternyata berpeluang bisa bertahan dan berkembang dalam kondisi perubahan iklim tersebut. 
 
Upayanya menyelidiki ikan hiu ini telah membuat Dr Rummer mendapatkan beasiswa bergengsi dari PBB untuk memperluas penelitiannya di habitat hiu terbesar di dunia yang terdapat di Polinesia Perancis.
 
"Ikan hiu karpet hidup di terumbu karang dangkal dan rata, sehingga dalam banyak kasus karang-karang itu dapat mengalami fluktuasi dramatis baik tingkat suhu maupun kadar oksigennya,” kata Dr Rummer.
 
"Karena ukurannya yang kecil dan tidak memiliki gigitan yang sangat besar seperti hiu lain, ia bisa menggunakan habitatnya ini untuk perlindungan.
 
"Ikan ini mampu bertahan hidup dengan sangat baik pada kondisi kadar oksigen yang rendah dan itu melampaui kemampuan ikan-ikan hiu lain yang kita kenal,”
 
"Ikan hiu karpet juga dapat mentolerir kondisi CO2 yang tinggi – ke tingkat dimana kondisi laut diperkirakan akan mencapai level tersebut kandungan CO2nya pada akhir abad ini dan hiu karpet kecil ini secara fisiologis maupun perilakunya tidak terpengaruh sama sekali,”
 
Dr Rummer mengaku dirinya telah menyelidiki bagaimana ikan ini mampu mengantarkan oksigen ke jaringan mereka dan bisa lebih melakukannya 25 sampai 50 kali lebih baik daripada manusia.
 
Dia percaya hiu karpet kecil ini telah berhasil menyesuaikan diri dengan kondisi yang sulit dan perairan dangkal dari waktu ke waktu.
 
"Kami menyimpulkan mereka adalah produk dari lingkungan mereka -  yang telah sering mengalami kondisi ini sehingga memiliki mekanisme-mekanisme khusus di dalam tubuh untuk [mengatasi oksigen rendah dan karbon dioksida yang tinggi]," katanya.
 
Dr Rummer berharao hasil penelitiannya ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada perikanan.
 
"Ikan hiu merupakan kunci dari ekosistem yang sehat – mereka merupakan predator utama dalam banyak ekosistem di banyak masyarakat. Karenanya jika predator menghilang sebagaimana banyak contoh kasus yang ada, maka seluruh ekosistem akan terganggu,”
 
"Terutama sekali bagi masyarakat di kepulauan Pasifik yang sangat tergantung pada ikan dan kehidupan laut lainnya sebagai satu0-satunya sumber protein — mungkin ada konsekuensi yang mengerikan bagi masyarakat ini jika mereka mulai kehilangan kesehatan ekosistem dan ikan yang sehat."

Sumber: ABC Radio Australia