Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MPR Nilai Indonesia Masih Banyak Dihadapkan Problematika Masalah di Usia 70 Tahun
Oleh : Surya
Kamis | 27-08-2015 | 19:26 WIB
IMG-20150827-WA009.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang saat melakukan sosialisasi empat pilar di Pesantren YPI Al Falah, Bandung

BATAMTODAY.COM, Bandung - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menyatakan, di usia 70 tahun Indonesia merdeka ternyata masih dihadapkan problematika masalah, salah satunya di masalah dunia pendidikan.


Hal itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang (OSO) saat melakukan sosialisasi di hadapan 200 santri YPI Al Falah di Bandung, Kamis (26/8/2015).

"Bangsa ini masih mengalami banyak masalah. Salah satu masalah ada di dunia pendidikan," kata OSO.

Menurut OSO, problem di dunia pendidikan adalah banyak gedung sekolah yang roboh atau tak layak. Kemudian guru bantu yang gajinya masih rendah, dan biaya sekolah yang masih ada yang belum terjangkau masyarakat.

"Saya heran mengapa dunia pendidikan seperti itu padahal konstitusi sudah menempatkan pendidikan dalam prioritas pembangunan," katanya.

Saat ini, kata OSO, dunia pendidikan di Indonesia masih terpuruk. MPR RI sebenarnya sudah mengeluarkan Tap No. VI Tahun 2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa, untuk mengatasi problematika tersebut.

"Tap MPR itu ingin mengubah mental bangsa Indonesia. Tetapi bangsa ini masih lemah dalam penghayatan Pancasila, masih belum patuh pada konstitusi, masih rendahnya nasionalisme dan toleransin" katanya.

Melihat kondisi tersebut, MPR RI merasa perlu untuk mengambil peran lebih aktif lagi dalam melakukan sosialisasi empat pilar seperti yang dilakukan di Pesantren Al Falah sekarang.

OSO mengungkapkan, sekarang banyak orang menyepelekan Pancasila, sehingga perlu dilakukan sosialisasi dengan dukungan semua pihak. 

"Sosialiasi perlu terus digulirkan. Butuh dukungan keterlibatan semua pihak untuk ikut menyelesaikan problematika bangsa," tegasnya.

Wakil Ketua MPR Mahyudin menambahkan, 692 Anggota MPR RI yang terdiri dari 560 Anggota DPR RI dan 132 Anggota DPD RI diberikan tugas untuk melakukan sosialisasi empat pilar terhadap 250 juta penduduk Indonesia.

"Tetapi itu saja tidak cukup, butuh dukungan semua pihak. Kalau dulu ada Penataran P4 ditangani B7, kalau sekarang sosialisasi empat pilar ditangani MPR. Ini yang berat buat kita, karena keterbatasan tenaga," kata Mahyudin.


Editor: Surya