Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ribuan Buruh Bakal Kepung Pemko Batam 1 September Mendatang
Oleh : Ahmad Rohmadi
Sabtu | 22-08-2015 | 11:44 WIB
2015-08-22 14.11.45.jpg Honda-Batam
Sekretaris KC FSPMI Batam Suprapto.

BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang akhir tahun dan pembahasan Upah Minimum Karyawan (UMK) sudah menjadi agenda tahunan para buruh untuk melakukan aksi unjuk rasa di kantor pemerintahan. 

Pada awal bulan September mendatang ribuan buruh berencana juga akan melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Wali Kota Batam dan Badan Pengusahaan Batam

Namun, tuntutan para buruh kali bukan terkait UMK melainkan tentang jaminan kesehatan, pensiun, upah murah dan juga menolak pilot project gas yang akan diterapkan di Batam.

"Yang akan kita turunkan sekitar tiga sampai lima ribu orang anggota. Hitung-hitung pemanasan untuk UMK nanti," kata  Sekretaris Konsulat Cabang (KC) FSPMI Batam Suprapto, Sabtu (22/8/2015).

Beberapa poin tersebut perlu disampaikan kerena menurutnya masih banyak permasalahan, seperti halnya jaminan kesehatan  banyak masyarakat yang seharusnya menerima bantuan tetapi tidak masuk didaftar sebagai masyarakat yang dibayarkan oleh pemerintah BPJS Kesehatannya. 

Yang kedua adalah terkait jaminan dana pensiun menurut Suprapto satu pokok hal itu juga perlu disuarakan demi kesejahteraan para buruh.

"Kami juga akan tetap menolak upah murah, sehingga UMK pada tahun depan bisa berpihak kepada kami," jelasnya.

Selain itu pilot project gas 3 kg yang akan diterapkan di Batam ikut menjadi salah satu tuntutan yang akan disampaikan kepada Wali Kota pada unjuk rasa nanti.

Meskipun Direktorat Jenderal Kementerian ESDM sudah memastikan tidak akan ada pencabutan subsidi gas 3 kg menurutnya pemerintah tetap tidak mempunyai regulasi yang jelas terkait penerapan pilot project tersebut.

"Kalau memang mau pakai kartu, bagaimana pemerintah menentukan masyarakat yang berhak menggunakan kartu itu?," tanya Suprapto.

Ia juga menjelaskan aksi tersebut secara nasional juga akan dilakukan di 13 Provinsi dan 55 kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Selaian FSPMI pihaknya juga akan berkoordinasi dengan serikat buruh lainnya.

"Mudah-mudahan teman-teman serikat lainnya bisa berpartisipasi aksi nanti," harapnya.

Editor: Dodo