Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Maju Jika Rakyatnya Bersatu
Oleh : Redaksi
Senin | 17-08-2015 | 13:12 WIB
hardi-hood.jpg Honda-Batam
Anggota MPR/DPD RI, Hardi Selamat Hood.

BATAMTODAY.COM - Anggota MPR Hardi Selamat Hood menyampaikan kemajemukan yang tidak terkelola dengan baik berpotensi menimbulkan kerawanan akan konflik, namun hal ini dapat dihindari apabila kita dapat mengelola konflik dengan mendorong kesadaran bahwa kita hidup dalam bingkai semangat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Maka kata kunci dalam mengelola konflik adalah bagaimana kita hidup berdampingan dalam keanekaragaman tetapi tetap memiliki semangat persatuan; dalam kerangka NKRI. Selama kita memiliki semangat Bhineka Tunggal Ika, dalam menghadapi konflik akan tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan, musyawarah mufakat," ujar Hardi dalam pertemuan bersama Ikatan Alumni SMP Negeri 1 Tanjungpinang, di Confort Hotel, tanjungpinang beberapa waktu lalu.

Dalam membangun interaksi, Hardi juga menyarankan agar para pimpinan di komunitas masing-masing mengedapankan bentuk komunikasi yang dialogis, serta menjauhkan diri dari fanatisme sempit dan kekerasan. Sehingga meskipun kadang muncul konflik, tetapi dapat diselesaikan dengan konsensus bersama yang sudah disepakti, yakni penyelesaian dalam koridor persatuan bangsa.

Senator asal Provinsi Kepulauan Riau itu menjelaskan, saat ini konflik banyak bermunculan di berbagai bidang, mulai di dalam partai politik, antarwarga, hingga antarprofesi. Menurutnya, konflik-konflik tersebut tidak sesuai dengan prinsip Kebangkitan Nasional serta Pancasila sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.

"Ini harus dihindari dan dihentikan, karena Indonesia hanya akan sukses ketika bangsa betul-betul bersatu dalam cinta, demi menghadirkan Indonesia yang lebih baik," tegasnya.

Mantan Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam ini memaparkan, saat ini dirinya terus berusaha meningkatkan semangat persatuan dan nasionalisme rakyat Indonesia. Salah satunya melalui pimpinan-pimpinan di lembaga formal, yaitu menyosialisasikan empat pilar MPR.

"Apabila kita terus mengawal dan memperjuangkan empat pilar, maka sesungguhnya kita sedang memberikan bingkai yang sangat kuat untuk menjaga bangsa ini tetap bersatu. Insya Allah produk-produk hukum dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip kesatuan Indonesia akan bisa kita koreksi," jelasnya.

Hardi berharap, pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2015, seluruh komponen bangsa dapat menjaga keutuhan cinta terhadap Indonesia, serta tetap berorientasi mengedepankan politik yang menghadirkan ukhuwah (persaudaraan).

Editor: Dodo