Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dam Tembesi Belum Bisa Beroperasi, Masih Tahap Desalinasi
Oleh : Roni Ginting
Jum'at | 14-08-2015 | 11:57 WIB
dam_duriangkang.JPG Honda-Batam
Dam Duriangkang, menjadi penyuplai utama air bersih di Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasubdit Pegelolaan Air Badan Pengusahaan (BP) Batam, Tutu Witular membantah kalau Batam mengalami krisis air dampak dari musim kemarau yang sempat terjadi di bulan Juli lalu.

"Memang terjadi penyusutan volume air. Tapi tidak sampai mengalami krisis air karena masih bisa disuplai dari Duriangkang," kata Tutu di acara Coffee Morning BP Batam dengan insan pers yang digelar di gedung Merketing, Kamis (13/8/2015) kemarin.

Ia menjelaskan, khusus Dam Nongsa memang selalu dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Bukan dikarenakan tidak adanya hujan, melainkan adanya kekuatan supranatural. 

"Dari dulu Nongsa memang selalu minus. Konon katanya sering dipindahkan hujannya. Karena catchment area di Nongsa dikelilingi lapangan golf," ujarnya.

Tutu mengatakan, Dam Nongsa biasanya menyuplai air 100 liter perdetik. Namun saat ini turun menjadi 20 liter per detik. "Tapi tak ada yang teriak karena sudah disuplai dari Duriangkang," katanya.

Selain itu, Dam di Sei Harapan juga dalam kondisi kering. Namun kedua area tersebut tetap dapat teraliri air dari Dam Duriangkang dan Sei Ladi. 

"Stok masih banyak di Duriangkang baru terpakai sekitar 2.300 sampai 2.400 per detik. Dari estimasi 3.000 liter yang terpakai. Saat ini stok air di Duriangkang masih ada sekitar 3,5 meter lagi," terangnya.

Selain itu, pihaknya juga sedang melakukan pembangunan waduk baru yang berada di Tembesi dengan daya 600 liter per detik. Saat ini sekarang sedang proses Desalinasi yang membutuhkan waktu lima tahunan.

"Sekarang kita menggunakan pompa untuk membuang air asin," jelasnya. 

Pihaknya juga sedang melakukan penjajakan untuk membangun Waste Water Treatment Plant (WWTP) bekerjasama dengan Korea. 

Editor: Dodo