BATAMTODAY.COM, Jakarta - Tak lama lagi akan berdiri madrasah yang menampung siswa difabel. Kementerian Agama telah bertekad mengembangkan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (difabel) guna mewujudkan keadilan pendidikan untuk seluruh anak bangsa dan pendidikan untuk semua (education for all).

Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam, M Nur Kholis Setiawan, menegaskan bahwa pengembangan madrasah inklusi harus didesain sedemikian rupa dari mulai regulasi, penataan kelembagaan, kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan (PTK) dan yang tak kalah pentingnya adalah fasiltas pembelajaran bagi anak-anak tersebut.

"Sarana dan prasarana untuk mendukung anak-anak yang berkebutuhan khsusus (difabel) harus kita fasilitasi dengan baik," ujar M Nur seperti dinukil dari laman kementerian.

Salah satu bentuk sarana prasarana yang diperlukan adalah pembangunan ruang kelas baru dengan standar kelas dan fasilitas penunjangnya yang ramah dengan anak-anak difabel. "Untuk tahun anggaran 2015 kita sudah mengalokasikan untuk bantuan gedung madrasah inklusi dan sarana dan prasarananya," tukasnya.

Dia menegaskan, perhatian Kemenag terhadap pendidikan inklusi yang akan diterapkan di madrasah tidak hanya semata-mata amanat undang-undang, namun juga panggilan kegamaan  agar mempunyai kepedulian terhadap anak-anak yang mengalami ketidaksempurnaan, harus mendapatkan layanan berkebutuhan khusus. (*)

Editor: Roelan