Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peduli SMAN 1 Batam, Alumi Bagikan Bunga Mawar di DPRD Batam
Oleh : Ahmad Rohmadi
Jum'at | 07-08-2015 | 15:42 WIB
alumni-smansa.jpg Honda-Batam
Alumni SMA Negeri 1 Batam membagikan bunga mawar sebagai tanda keprihatinan atas peristiwa banyaknya siswa titipan di sekolah tersebut.

BATAMTODAY.COM, Batam - Prihatin dengan pemberitaan yang terus menyoroti SMA Negeri 1 Batam terkait siswa titipan, sejumlah orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai Ikatan Alumni Smansa Batam membagi-bagikan bunga mawar di DPRD Batam

Dino, salah satu perwakilan alumni mengaku sedih dengan apa yang terjadi di SMAN 1 Batam pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini. Karena itu, dia katakan kedatangannya ke Gedung DPRD Batam adalah ingin menyampaikan kepada Komisi IV untuk ikut peduli kepada dengan persoalan yang terjadi di sekolah tersebut.

Ia bersama rekannya berharap kedepannya semua pendidikan tidak hanya SMAN 1 Batam untuk bisa lebih diperhatikan oleh para anggota wakil rakyat tersebut.

"Kami tidak terkait dengan siapapun, ini murni kami dari alumni SMANSA (SMAN 1) Batam yang merasa terpanggil melihat kondisi saat ini," kata Dino saat disambut oleh anggota Komisi IV DPRD Batam, Jumat (7/8/2015).

Menurutnya juga dengan menyelamatkan SMAN 1 Batam berarti juga menyelamatkan pendidikan di Batam karena bagaimanapun kasus yang terjadi adalah sebagai potret pendididikan di kota industri ini.

Menanggapi kedatangan para alumni SMAN 1 Batam, Ketua Komisi IV DPRD Batam Ricky Indrakari sangat mengapresiasi bentuk kepedulian para mantan siswa yang pernah menimba ilmu di sekolah unggulan tersebut.

Ia menjelaskan pada tahun ini sebenarnya prestasi SMAN 1 Batam selama ini berhasil mengantarkan siswa masuk ke 81 universitas unggulan di Pulau Jawa

"Ya saya juga berharap, mudah-mudahan prestasi ini dapat dipertahankan kedepannya," kata Ricky.

Karena itu ia mengaku akan terus mengawal dan terus memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan agar kedepannya kasus yang terjadi saat ini tidak terulang kembali.

Editor: Dodo