Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Slayer Resmi Menjadi Bagian Sejarah Amerika Serikat
Oleh : Redaksi
Jum'at | 07-08-2015 | 14:35 WIB
slayer RS.jpg Honda-Batam
Slayer.(Sumber foto: Rolling Stone)

BATAMTODAY.COM - Sebuah film dokumenter pendek dibuat oleh National Museum of American History milik Smithsonian Institute yang membahas tentang sejarah thrash metal, khususnya Slayer. Film pendek yang berdurasi enam menit ini berjudul Slayer: The Origins of Thrash in San Francisco dan menampilkan pembentukan metal sebagai bangunan arsitek yang agresif.

Film yang menjadi bagian dari video seri Places of Musical Invention di museum tersebut ini menceritakan pertemuan Tom Araya dengan pemain gitar Kerry King, serta kecintaan mereka terhadap Judas Priest dan Iron Maiden.

Kedua musisi ini adalah pendiri band yang masih aktif sejak Jeff Hanneman meninggal dunia pada 2013 dan pemain drum Dave Lombardo hengkang. Posisi pemain drum yang kosong diisi oleh Paul Bostaph dan pemain gitar Exodus, Gary Holt yang menggantikan Hanneman yang jatuh sakit sejak 2011.

“Mengayunkan kepala (headbang) Anda adalah bagian yang sangat besar tentang metal,” jelas Araya mengenai cara evolusi subgenre berkembang. “Ada yang mengayunkan kepala ke atas dan ke bawah, dan ada yang menggerakkan badannya sambil mengayunkan kepalanya, kemudian ada gerakan mengelilingi seperti komedi putar. Secara perlahan itu semua berevolusi menjadi benturan, dan semuanya adalah bagian dari punk.” Thrash membawa punk dan metal menjadi satu, jelasnya lagi.

“Slayer adalah gaya hidup,” ucap King. “Slayer bukan hanya sebuah band. Bukan hanya sebuah musik. Untuk orang-orang yang datang ke konser kami, mereka seperti datang ke gereja.”

Slayer sedang menyiapkan perilisan album terbarunya, Repentless, yang akan diluncurkan 11 September mendatang. Sejauh ini, mereka telah memperdengarkan nomor “When The Stillness Comes”, “Implode”, dan “Repentless”.

Sumber: Rolling Stone