Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Guru Dituntut Kreatif

Buku Kurikulum 2013 Terlambat Lagi Dibagikan
Oleh : Habibi
Rabu | 05-08-2015 | 09:23 WIB
dadang_ag_pegang_jidat.JPG Honda-Batam
HZ Dadang AG, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Proses distribusi buku pelajaran Kurikulum 2013 kembali telat seperti tahun lalu. Guru pun lagi-lagi dituntut lebih kreatif untuk mengatasi keadaan.

Lebih dari sepekan tahun pelajaran baru telah berjalan, buku Kurikulum 2013 belum juga didistribusikan ke sekolah-sekolah di Tanjungpinang.

"Seperti tahun lalu, sebelum mendapatkan buku K13 (Kurikulum 2013), langkah antisipasinya adalah guru-guru atau pihak sekolah dapat mengunduh buku K13 yang ada di website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di sana bisa diunduh, yang kemudian difotokopi," ujar HZ Dadang AG, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, saat dihubungi, Selasa (4/8/2015).

Dadang menegaskan, keterlambatan distribusi buku K13 ini jangan jadi alasan bagi guru malas dan bingung mengajar. Dadang mengatakan keterlambatan pengiriman buku K13 itu ke Kota Tanjungpinang merupakan masalah dari pusat. Di daerah hanya menerima dan kemudian didistribusikan kepada sekolah-sekolah yang telah menggunakan K13 tersebut.

"Keterlambatan ini dari pusat meski proses belajar mengajar sudah berlangsung. Saya tidak tahu apa masalahnya hingga terlambat lagi," kata Dadang.

Dilanjutkan Dadang, pihak sekolah sudah melakukan pemesanan buku tersebut sejak beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, pemerintah daerah terus melakukan komunikasi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai buku K13 tersebut.

"Kita terus berkoordinasi dengan distributor buku K13. Kalau tahun lalu, ada masalah pada pemenang tender yakni percetakannya yang terlambat. Kalau sekarang kita belum tahu," ujar Ketua PGRI Provinsi Kepri tersebut.

Dijelaskan Dadang, buku K13 ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat untuk di daerah yang telah menerapkan sistem belajar mengajar kurikulum 2013. Di Kota Tanjungpinang belum menyeluruh sekolah yang menerapkan kurikulum tersebut.

"Kalau kita, sekolah yang menggunakan K13 yakni SMAN 1 dan SMAN 2. Selain itu SMKN 1, 2 dan 3. Kemudian SMPN 1, 2, 5 dan 8. Untuk sekolah lainnya masih menggunakan kurikulum lama," terang Dadang.

Dadang berharap, dengan keterlambatan ini tidak sedikit pun mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. "Kita harapkan pada tahun ini, tidak terlalu lama buku K13 terlambat. Sehingga bisa langsung didistribusikan ke sekolah-sekolah di Tanjungpinang," ujarnya. (*)

Editor: Roelan