Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus SMPN 11 untuk Instropeksi, Disdikpora akan Perketat Pengawasan Sekolah
Oleh : Harjo
Rabu | 05-08-2015 | 08:30 WIB
samsul_fajar,_kepala_smpn_11_bintan.JPG Honda-Batam
Samsul Fajar, Kepala SMPN 11 Bintan. (Foto: Harjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bintan akan memperketat pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS), menyusul siswa SMP Negeri 11 Bintan yang diduga meninggal akibat dianiaya seniornya saat MOS. Selain MOS, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah juga akan dipantau.

"Dengan adanya kejadian di SMP Negeri 11 Bintan, kita akan terus meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan MOS dan proses belajar mengajar agar tidak terulang kembali. Karena secara prinsip, pelaksanaan MOS tidak dibenarkan adanya perploncoan," tegas Sulaiman, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Disdikpora Bintan, kepada BATAMTODAY.COM, di Mapolsek Bintan Utara, Selasa (4/8/2015).

Sulaiman menjelaskan, aturan pelaksanaan MOS sudah disosialisasikan kepada seluruh kepala sekolah. MOS dijadikan sebagai ajang pengenalan lingkungan dan program sekolah bagi siswa baru. Hal tersebut harus dikawal sebaik-baiknya oleh sekolah agar tidak terjadi penyimpangan atau hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kasus ini akan dijadikan intropeksi bagi seluruh sekolah. Selain itu pengawasan akan diperketat agar MOS bisa benar-benar menjadi jembatan bagi siswa baru untuk mengenal lingkungan dan program pendidikan," katanya.

Sementara itu Kepala SMPN 11 Bintan, Samsul Fajar, berjanji akan meninjau ulang program MOS di sekolahnya agar kasus yang sama tidak terulang lagi. Menurutnya, selama ini peningkatan mutu pendidikan  sudah diupayakan semaksimal mungkin. Salah satunya, ada 18 kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti siswa.

"Kronologi kematian siswa kita (Muhammad Arif Husein, red) memang sangat sulit untuk diketahui. Saya sendiri mengetahui ada siswa yang meninggal setelah mendapatkan informasi dari pihak orang tua almarhum. Sebelumnya memang tidak mengenali secara dekat siswa yang meninggal, mengingat siswa baru jumlahnya mencapai 180 orang," terangnya.

Samsul kembali berjanji akan meningkatkan pengawasan untuk perbaikan sekolah. Dia juga berharap agar semua pihak bisa bekerja sama agar dunia pendidikan di Bintan menjadi lebih baik lagi. (*)

Editor: Roelan