Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, Ganja Bantu Percepat Penyembuhan Patah Tulang
Oleh : Redaksi
Senin | 03-08-2015 | 10:18 WIB
marijuana.jpg Honda-Batam
Daun ganja. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM - GANJA sudah dinyatakan sebagai salah satu jenis narkotika. Tapi, hasil kajian peneliti agaknya bisa menyaingi iklan produk susu terkenal sekalipun. Menurut peneliti, ganja sangat baik untuk penyembuhan tulang. Benarkah?

Peneliti Israel menemukan, senyawa cannabinoid cannabidiol (CBD), yang merupakan bahan kimia nonhallucinogenic pada tanaman ganja, membantu menyembuhkan patah tulang. Penelitian ini dilakukan pada tikus. Namun tikus telah terbukti sebagai model berguna untuk perawatan tulang manusia di masa lalu, kata Yankel Gabet, seorang peneliti tulang di Fakultas Kedokteran Universitas Tel Aviv.

Penelitian ini telah dipublikasikan secara online di Journal of Bone dan Mineral Research, pada 10 Mei 2015.

"Semua perawatan klinis osteoporosis (telah) berhasil diuji pada hewan pengerat sebelum pengaturan secara klinis," tulis Gabet seperti dikutip dari Live Science.

"Meskipun belum dipastikan, temuan ini menjanjikan untuk penerapan klinis yang berpotensi menggunakan CBD untuk penyembuhan fraktur (patah tulang) pada manusia," imbuh Gabet

Ganja menghasilkan efek dengan pemicu reseptor yang menanggapi senyawa yang disebut endocannabinoid, molekul cannabislike yang disintesa tubuh secara alami. Di otak, senyawa pot pada reseptor ini menyebabkan efek mengubah pikiran.

Tapi reseptor cannabinoid yang ditemukan di seluruh tubuh, sehingga beberapa peneliti berpikir bahwa senyawa pot mungkin memiliki aplikasi medis selain membantu pasien kanker mendapatkan kembali selera mereka atau sebagai penghilang rasa sakit.

Gabet mengatakan, ia dan timnya sangat tertarik untuk melihat efek dari ganja pada penyembuhan tulang, karena penggunaan pot dan patah tulang cukup umum. "Sangat mungkin bahwa banyak pasien yang menderita patah tulang mengkonsumsi ganja yang mungkin memiliki efek menguntungkan atau merugikan pada proses penyembuhan," kata Gabet.

Para peneliti sebelumnya menemukan bahwa reseptor cannabinoid dapat merangsang pembentukan tulang. Dalam studi baru, tim menginjeksi tikus yang mengalami kerusakan pada tulang paha dengan CBD saja, atau kombinasi dari CBD dan THC (tetrahydrocannabinol, bahan halusinogen dalam ganja).

Para peneliti menemukan bahwa CBD meningkatkan penyembuhan tulang dengan memperkuat tulang rawan dengan membentuk "jembatan" selama proses perbaikan tulang. Jembatan ini disebut kalus fraktur yang terbuat dari kolagen, yang kemudian secara bertahap bermineralisasi dan mengeras menjadi tulang baru.

Pada tikus yang diobati dengan CBD, jaringan kolagen ini lebih kuat dan molekul kolagen satu sama lain saling terkait dengan lebih erat, dibandingkan dengan tikus yang tidak diobati dengan senyawa ganja.

Percobaan ini menunjukkan bahwa penyembuhan tulang pada pada tikus yang diobati dengan CBD lebih cepat dibandingkan dengan penyembuhan tulang pada tikus yang tidak diobati denan CBD. Bahkan, tulang diobati dengan CBD 35 - 50 persen lebih kuat.

Peneliti juga menemukan, THC tak diperlukan untuk mempercepat penyembuhan tulang pada tikus. "Tidak perlu terkena efek euforia ganja/THC untuk mendapatkan fungsi yang menguntungkan dari CBD pada tulang," kata Gabet.

Senyawa CBD memiliki potensi untuk mengobati osteoporosis, kata Dr Deborah Kado, spesialis kesehatan tulang di Fakultas Kedokteran Universitas Carolina San Diego.

Osteoporosis, kondisi tulang lemah atau menjadi rapuh, sering berhubungan dengan usia. Menurut National Osteoporosis Foundation, 54 juta orang Amerika memiliki osteoporosis atau kepadatan tulang yang rendah, dan penyakit ini menyebabkan sekitar 2 juta kejadian patah tulang setiap tahun.

"Meskipun pengobatan untuk membantu penyembuhan patah tulang ini belum disetujui FDA, konsep penelitian ini adalah menarik," kata Kado. (*)

Editor: Roelan