Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pilkada Kepri, Sani dan Soerya Minta Masyarakat Tidak Terpecah Belah
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 31-07-2015 | 11:11 WIB
DUO_HMS_Salam_Komando.jpg Honda-Batam
Muhammad Sani dan Soerya Respationo. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Muhammad Sani dan Soerya Respationo kembali mengingatkan aparatur sipil negara harus netral dalam pilkada dan tidak ikut-ikutan berpolitik. Dua calon petahana ini juga massa masing-masing pendukung tidak terpecah-belah dan terkotak-kotak.

"Kendati saat ini dalam suasana pilkada, hendaknya semua warga dan masyarakat Kepri tidak boleh terpecah, apalagi terkotak-kotak. Diharapkan sebelum dan setelah pilkada tetap menjalin silaturahmi," kaata Sani kepada wartawan di Gedung DPRD Kepri, Kamis (30/7/2015).

Menurut Gubernur Kepulauan Riau yang kembali mencalonkan ini, perbedaan pendapat dan pilihan dalam pilkada adalah hal yang wajar dan sah-sah saja. Namun silaturahmi jangan sampai terputus.

Pesan yang sama disampaikan Soerya. Menurut Wakil Gubernur Kepulauan Riau yang juga mencalonkan sebagai gubernur ini, pilkada merupakan proses demokrasi untuk mencari figur pimpinan ke depan.

Soerya meminta agar masyarakat melaksanakan pilkada dengan mengedepankan kekeluargaan, keceriaan, dan gembira serta tetap menjaga silaturahmi.

"Dalam politik tentu ada dukung mendukung. Demikian juga partai pendukung. Tapi yang terpenting, penyelenggaraan pilkada Kepri ini jangan sampai membuat kita terkotak-kotak, dan hendaknya kita dapat saling menjaga, agar pelaksanan pilkada dapat berjalan secara fair, tanpa black campaign dan negatif," pesannya.

Soerya juga menekankan PNS dapat bekerja sebagaimana mestinya dan tidak berpolitik praktis. Menurut Soerya, tugas PNS bukan untuk berpolitik, tetapi sesuai dengan UU yang mengikat, PNS bertugas melayani masyarakat. Soal pilihan merupakan hak pribadi dari masing-masing PNS sepenuhnya.

"Selama pilkada ini, netralitas PNS sangat diperlukan. Jangan sampi terkotak-kotak. Harapan kita PNS dapat bekerja sebagaimana biasanya. Dan terhitung 19 Agustus nanti, sudah ada Plt gubernur, tetap kerja maksimal di bawah pimpinan Plt gubernur sampai terpilihnya nanti gubernur baru," Soerya.

Namun Soerya mengaku tidak meragukan netralitas para aparatur sipil negara (ASN) dalam pilkada mengingat aturan perundangan yang melarang ASN ikut berpolitik. "Kan memang pegawai tidak boleh berpolitik. Tapi untuk urusan memilih silahkan saja ikutin kata hati masing-masing," kata Soerya.

Seperti yang diketahui, Muhammad Sani dan Soerya Respationo dipastikan akan maju sendiri-sendiri dalam pilkada Kepri 9 Desember mendatang. Sani akan berpasangan dengan Bupati Karimun, Nurdin Basirun, sedangkan Soerya berpasangan dengan Bupati Bintan, Ansar Ahmad. (*)

Editor: Roelan