Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mati Satu, Badak Putih Utara Tinggal Empat Ekor di Dunia
Oleh : BBC
Jum'at | 31-07-2015 | 08:25 WIB
1_northern-white-rhino-750x400.jpg Honda-Batam
Tiga tentara melindungi seekor badak utara putih betina agar tak punah dari muka bumi. (Foto: theplaidzebra.com)

BATAMTODAY.COM - SATU dari lima ekor badak putih utara yang masih tersisa di dunia, mati karena kista yang pecah. Nabire, betina yang berumur 31 tahun, mati di Kebun Binatang Dvur Kralove, Republik Ceko, pada Senin (27/7/2015) malam kemarin.

Dengan kematian itu maka sekarang tinggal tiga ekor betina dan satu ekor jantan badak putih utara yang tersisa di dunia. Satu ekor hidup di Kebun Binatang San Diego, AS dan tiga ekor di tempat Konservasi Ol Pejeta di Kenya.

Sub-spesies ini dalam proses kepunahan selama beberapa tahun karena perburuan dan kehilangan habitat. "Kista patologis di dalam tubuh Nabire begitu besar. Tidak ada cara untuk mengatasinya," kata Jirí Hrubý, kurator badak di kebun binatang.

Nabire yang lahir di Kebun Binatang Ceko dan adalah salah satu badak yang diharapkan dapat mempertahankan kelangsungan binatang ini. Dia menderita kista pada alat reproduksi, tetapi para ahli konservasi sejak lama berharap dapat mengembangkan telur dari ovarium kiri yang masih sehat dengan menggunakan metode bayi tabung atau IVF.

Hal ini telah dilakukan saat Nabire masih hidup. Dan setelah kematiannya, ovarium Nabire diangkat dan dibawa ke laboratorium khusus di Italia.

Jika memang mungkin dilakukan, IVF sekarang memerlukan penanaman embrio Badak Putih Utara pada Badak Putih Selatan yang dekat hubungannya dan jumlahnya lebih banyak.

Pada tahun 2009, empat ekor badak dipindahkan dari Kebun Binatang Dvur Kralove ke Kenya dengan harapan lingkungan alamiah di sana akan membantu pengembangbiakan, tetapi prakarsa ini tidak menghasilkan kelahiran baru badak. (*)

Editor: Roelan