Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lingga Sering Disebut 'Negeri Miskin', Tapi Peminat Jadi Bupati Terbanyak se-Kepri
Oleh : Nurjali
Kamis | 30-07-2015 | 16:07 WIB
norman_sulaeman,_penggiat_seni_di_lingga.jpg Honda-Batam
Norman Sulaiman, penggiat seni di Lingga. (Foto: NurjalI/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Sejatinya, Kabupaten Lingga kerap disindir sebagai "kabupaten termiskin" di Provinsi Kepulauan Riau. Uniknya, peminat bakal calon (balon) bupati justru paling banyak se-Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Dibanding kabupaten/kota lain di Kepri yang rata-rata hanya terdapat dua pasangan balon, pemilihan kepala daerah (pilkada) di Lingga diminati empat pasangan balon. Keempat pasangan balon itu di antaranya Alias Wello - Nizar, Harlianto - Alghazali, Muhammad Ikhsan Fensuri-Isnin, dan Usman Taufiq - Siti Aisyah.

Dari empat pasangan tersebut, dua orang berasal dari aparatus sipil negara (ASN) atau PNS aktif, dua orang anggota DPRD, dua pengusaha, satu politisi, dan satu orang dosen.

Di sisi lain, bagi seniman di Lingga, hal ini menunjukkan bukti bahwa Kabupaten Lingga memiliki banyak calon-calon pemimpin yang diharapkan bisa membangun daerah menjadi lebih baik lagi.

"Ini hal yang positif dari sudut pandang saya sebagai pecinta seni. Di kepri kita paling banyak calonnya, itu berarti kita tidak miskin generasi muda yang peduli untuk membangun," ujar Norman Sulaiman, penggiat seni di Lingga, kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (30/07/15).

Kandidat yang ikut bertarung pada pilkada Lingga ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pengusaha, birokrat, politisi serta pendidik. Menurutnya, semua latar belakang para kandidat ini menjadi modal besar bagi pembangunan di Kabupaten Lingga yang lebih baik.

"Mereka itu semuanya memiliki potensi, latar belakang mereka semuanya bagus. Ada yang dari pengusaha, birokrat dan politisi bahkan juga pendidik. Apalagi dari usia mereka masih cukup muda," katanya.

Namun menurutnya, yang terpenting bukan saja dari latar belakang yang baik, namun yang paling penting adalah bagaimana memberikan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lingga.

"Sebagai seorang yang mencintai seni, tentunya kami berharap agar kekayaan kebudayaan Melayu Lingga yang kaya dengan berbagai potensi seni ini dapat dijadikan modal bagi para pemimpin nantinya untuk menjadikan daerah ini sebagai negeri Segantang Lada Bunda Tanah Melayu yang sejahtera, dan jadi tujuan para investor," harapnya.

"Negeri kita ini sangat menawan, sudah selayaknya kekayaan alam, kesenian, kebudayaan Melayu Lingga ini dijadikan modal bagi para pemimpin ke depan untuk lebih baik lagi," imbuhnya. (*)

Editor: Roelan