Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buku Biografi Superman is Dead Siap Diterbitkan Agustus Mendatang
Oleh : Redaksi
Kamis | 30-07-2015 | 10:01 WIB
superman is dead1.jpg Honda-Batam
Superman is Dead. (Sumber foto: kontekultur.com)

BATAMTODAY.COM - Sebuah buku yang bercerita tentang kisah trio punk asal Bali – Superman Is Dead (SID) – akan segera diluncurkan. Buku biografi yang tajuknya hingga kini masih dirahasiakan tersebut rencananya akan diterbitkan secara nasional pada 18 Agustus mendatang via penerbit Gramedia. Penulis buku ini adalah mantan manajer Superman is Dead, Rudolf Dethu. 

“Biografi ini disebutnya biografi mini karena konsepnya menekankan tiga hal yang pernah membebani SID,” jelas Rudolf saat dihubungi Rolling Stone lewat sambungan telepon. “SID pernah dituduh menjadi band rasisme, dituduh menjadi pengkhianat, dan dituduh menjadi pendosa.”

Awal mula sepak terjang SID dalam kancah musik tanah air memang disertai banyak kontroversi. Rudolf mencoba menjabarkan kisah tentang pengusung bermusik bebas ala Kuta Rock City dengan lebih mudah untuk para pembaca muda di era teknologi modern.

Rudolf juga menjelaskan bahwa biografi mini ini merupakan buku biografi pertama SID serta akan disusul dengan sekuel (juga dalam bentuk mini) yang konsepnya menekankan bagian lain dari cerita SID. “Seperti Lord of The Rings saja; ada prekuel dan sekuelnya,” tambahnya lagi. Pembagian konsep jadi beberapa biografi mini, menurut Rudolf, adalah anjuran dari para personel SID.

Berperan sebagai salah seorang yang memiliki kontribusi sehingga nama SID dapat sebesar sekarang, Rudolf punya perspektif mendalam terhadap pengalaman band yang hingga kini telah merilis delapan album studio tersebut. Sehingga pembagian konsep biografi menjadi beberapa biografi mini merupakan hal menarik yang dilakukan Rudolf.

Uniknya, ide membuat biografi SID datang secara kebetulan. “Waktu bermain bersama Danie Satrio [Pemimpin Redaksi Majalah Hai], saya dipertemukan dengan orang dari [penerbit] Gramedia, lalu saya diajak untuk bekerja sama. Karena momentumnya pas, saya berpikir untuk membuat biografi SID,” tutur Rudolf yang juga pernah menjadi manajer band asal Bali lainnya, Navicula.

Sumber: Rolling Stone