Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia Keluar dari 'Daftar Hitam' Perdagangan Manusia
Oleh : BBC
Selasa | 28-07-2015 | 08:49 WIB
kamp_trafficking_di_malaysia.jpg Honda-Batam
Kamp trafficking di Malaysia yang ditemukan belum lama ini. (Foto: The Straits Times).

BATAMTODAY.COM - AMERIKA Serikat mencabut Malaysia sebagai negara-negara yang gagal memerangi perdagangan manusia (trafficking). Keputusan itu tercantum dalam laporan tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Senin malam (27/7/2015).

"Pemerintah Malaysia menempuh berbagai langkah penting untuk memenuhi standar-standar minimum. Pemerintah berusaha memulai reformasi perlindungan korban bersamaan dengan upaya dari segi kerangka hukum," jelas seorang pejabat Kementerian Luar Negeri, Sarah Sewall.

Ditambahkannya, penyelidikan dan penuntutan kasus-kasus penyelundupan manusia mengalami peningkatan belakangan dibanding tahun 2013. Pemerintah Malaysia, lanjut Sewall, juga menerapkan proyek percontohan yang memungkinan sejumlah korban perdagangan manusia bebas bekerja dan tidak lagi berada di penampungan.

Di balik kemajuan itu, Amerika Serikat masih menyimpan kekhawatiran perihal jumlah kasus yang tuntas hingga vonis. "Namun, kami tetap khawatir bahwa jumlah kasus yang diputus bersalah tidak sebanding dengan skala persoalan penyelundupan manusia di Malaysia," kata Sewall.

Dengan kenaikan status, Malaysia sekarang berada di "Tier 2 Watch List" bukan lagi di "Tier 3".
Rencana peningkatan peringkat tersebut sudah tercium sebelumnya oleh sejumlah kalangan.

Pada awal bulan ini, lebih dari 160 anggota DPR Amerika Serikat menulis surat kepada Menteri Luar Negeri John Kerry untuk meminta agar Malaysia tetap berada di "Tier 3". Menurut mereka, tidak ada landasan untuk menaikkan status Malaysia dan mempertanyakan apakah peningkatan status itu didorong oleh keinginan AS untuk merangkul Malaysia ke dalam Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). (*)

Editor: Roelan