Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, Anggota Polisi Ini Sempat Berusaha Melarikan Diri
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 21-07-2015 | 11:44 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Oayadua (55), warga permukiman Tower Mukakuning, akhirnya meregang nyawa setelah ditabrak seorang anggota polisi, Brigadir BS, yang mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, Senin (20/7/2015) kemarin.

Warga sempat melarikan pria tersebut ke Rumah Sakit Camata Sahidiya Mukakuning, namun ditolak, sehingga dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK). Namun nyawanya tetap tidak tertolong akibat kondisinya sangat memprihatinkan.

Informasi yang didapat, setelah menabrak Oayadua, Brigadir BS tidak menghentikan kendaraannya, dan malah terus melaju, sehingga warga terus mengejar. Akhirnya ia bisa dihentikan warga di dekat jembatan penyeberangan Mukakuning.

Ia saat ini juga sudah diamankan di Mapolresta Barelang bersama mobil yang ia kendarai. "Masih dilakukan pemriksaan. Yang bersangkutan (Brigadir BS) sudah diamankan serta mobilnya. Jika terbukti bersalah, tetap akan diproses sesuai hukum," kata Kanit Laka Lantas Polresta Barelang, Ipda Arman, Selasa (21/7/2017).

Pengakuan Brigadir BS pada penyidik, ia baru saja selesai tugas di salah satu pos penjagaan lebaran dan berniat pulang ke rumahnya.

Sementara itu, kejadian berawal saat Oayadua hendak pergi bekerja di proyek bangunan. Ia selalu dijemput oleh rekan sekerjanya yang mengendarai sepeda motor dan menunggu di seberang jalan dari arah tempat tinggalnya. Sehingga, ia harus menyeberangi jalan.

"Awalnya dia (Oayadua) sudah menyeberang, tapi balik lagi dan mengatakan pada rekannya ingin mengambil bekal nasi bungkus dari istrinya yang kelupaan. Saat mau menyeberang ke arah rumahnya, tiba-tiba mobil yang dikendarai polisi (Brigadir BS) melaju kencang dan menabraknya," kata Laiya, kerabat korban saat di rumah sakit, kemarin.

Brigadir BS yang tetap memacu kendaraan setelah menabrak korban, membuat warga naik pitam dan mengejar. "Jika ia tidak mengaku polisi, warga mungkin sudah menghajarnya. Setelah penabrak berhasil dikejar, kami fokus pada Oayadua," lanjut Laiya.

Menurut dokter pada keluarga korban, yang membuat nyawanya tidak dapat ditolong karena pendarahan di otak sangat parah. "Pendarahannya kata dokter bukan satu bagian saja, tapi banyak. Saat ditabrak, memang kepalanya terhempas dan langsung tak sadarkan diri," tambahnya.

Rencananya sebelum dikuburkan jenazah Oyadua akan diangkut dan disemayamkan di rumah keluarganya di kawasan Dapur 12.

Editor: Dodo