Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Merokok Bisa Kembangkan Schizophrenia Lebih Dini
Oleh : Redaksi
Sabtu | 11-07-2015 | 10:03 WIB
ilustrasi_rokok.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - MEROKOK bisa memainkan peran dalam perkembangan schizophrenia dan perlu diselidiki, menurut peneliti. Dalam kajian terhadap 61 studi terpisah yang diterbitkan jurnal Lancet Psychiatry itu menyiratkan kandungan nikotin di asap rokok bisa mempengaruhi otak.

Konsekuensinya, menurut tim peneliti di King’s College London, perokok berpeluang mengalami schizophrenia dan dalam usia lebih muda.

Merokok sudah lama dikaitkan dengan psikosis, namun sering dipercaya banyak pasien schizophrenia cenderung merokok sebagai pengobatan dari halusinasi atau gangguan lain. Argumen mereka adalah bila kecenderungan merokok sudah tinggi sebelum pasien terdiagnosa menderita schizophrenia, maka merokok bukan lagi menjadi kebutuhan pengobatan.

Dr James MacCabe dari Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience di King’s, mengatakan, "Sangat sulit menetapkan sebab akibat dengan studi ini. Apa yang kami harapkan adalah ini membuka mata kami terhadap kemungkinan tembakau bisa menjadi agen penyebab untuk psikosis, dan kami harap ini bisa membuka jalan bagi penelitian dan uji coba yang bisa memberikan bukti lebih konkret."

Memang jelas kebanyakan perokok tidak mengalami schizophrenia, namun peneliti yakin bahwa merokok bisa meningkatkan risiko. Mereka mengatakan nikotin mempengaruhi tingkat zat dopamine di otak manusia, yang juga terlibat dalam psikosis.

Profesor Michael Owen, direktur Institute of Psychological Medicine di Cardiff University, mengatakan para peneliti membuat "argumen yang cukup kuat" bahwa merokok bisa meningkatkan risiko schizophrenia.

"Faktanya adalah sangat sulit membuktikan sebab akibat tanpa uji coba, namun terdapat sejumlah argumen baik untuk mengambil langkah-langkah kesehatan publik terhadap mereka dengan gangguan mental."

Lembaga Rethink Mental Illness mengatakan, "Kami tahu 42 persen dari semua rokok di Inggris digunakan oleh mereka yang menyandang gangguan mental, jadi semua penemuan baru mengenai hubungan antara merokok dan gangguan psikis menjadi kekhawatiran. Namun masih dibutuhkan studi jangka panjang untuk mengerti potensi kaitan ini."

Tim itu meneliti data yang melibatkan 14.555 perokok dan 273.000 orang yang tidak merokok. Indikasi yang mereka temukan antara lain:

- 57 persen orang dengan psikosis sudah menjadi perokok ketika mengalami gangguan pertama kalinya

- Perokok harian memiliki kemungkinan dua kali lebih besar menderita schizophrenia dibandingkan orang yang tidak merokok

- Perokok mengalami schizophrenia rata-rata setahun lebih awal. (*)

Sumber: BBC