Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Belajar Filsafat Bisa Tingkatkan Prestasi Murid SD
Oleh : Redaksi
Sabtu | 11-07-2015 | 08:54 WIB
Montessori-Classroom.png Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - BELAJAR filsafat setiap pekan di dalam kelas bisa meningkatkan kemampuan murid SD dalam matematika dan bahasa, menurut sebuah penelitian. Lebih dari 3.000 murid berumur 9-10 tahun di sekolah-sekolah Inggris mengambil bagian dalam satu jam kelas filsafat yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bertanya, berdebat dan berargumen.

Studi ini menemukan kemampuan murid dalam membaca dan nilai matematika mereka meningkat secara rata-rata dua bulan dalam setahun. Bagi murid-murid yang berlatar belakang kurang mampu, kemampuan menulis mereka juga meningkat.

Uji coba yang sasarannya murid usia 9-10 tahun ini adalah bagian dari evaluasi penganggaran dana pendidikan agar menguntungkan anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Murid-murid berlatar keluarga ekonomi rendah berhasil meningkatkan kemampuan membaca, matematika dan menulis sesudah ikut program ini.

Peneliti program ini, Prof Stephen Gorard dari Durham University menyatakan, "Hasil yang kami dapat memperlihatkan kelas filsafat memberi dampak positif terhadap kemampuan matematika, membaca dan menulis mereka."

Temuan ini bermanfaat untuk memperkecil jarak prestasi antara murid yang berlatar keluarga mampu dan tidak mampu.

Guru-guru juga melaporkan peningkatan kepercayaan diri, kesabaran dan harga diri para murid.

Kelas itu biasanya menempatkan murid dan guru duduk bersama dalam sebuah lingkaran. Kepada murid-murid, diperlihatkan video atau artikel surat kabar untuk merangsang minat mereka pada bahan pembicaraan.

Lalu ini diikuti dengan periode singkat di mana murid-murid diminta berpikir. Kelas kemudian dibagi ke kelompok lebih kecil untuk mendikusikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan bahan pembicaraan sebelum mereka berkumpul bersama lagi dengan seluruh kelas.

Topik yang dibahas misalnya, apakah jantung yang sehat boleh didonorkan kepada orang yang menyia-nyiakan kesehatan mereka sendiri. (*)

Sumber: BBC