Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Bulan Tak Digaji, Enam Karyawan PT Tripa Mandiri Mengadu ke Polisi
Oleh : Gabriel P Sara
Jum'at | 10-07-2015 | 15:56 WIB
ilustrasi_gaji.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Enam orang karyawan PT Tripa Mandiri melaporkan perusahaannya ke Polsek Sagulung, Jumat (10/7/2015) karena dua bulan tak digaji. Namun, petugas SPK Polsek Sagulung menolak laporan tersebut dan mengarahkan agar mereka melapor ke Polsek Batuaji karena lokasi perusahaan di Tanjunguncang itu berada di wilayah hukum Polsek Batuaji.

Kaston Simarmata (40), salah satu karyawan PT Tripa Mandiri, mengatakan, ia bersama lima rekan lainnya baru bekerja empat bulan. Ia mengakui selama dua bulan pertama bekerja gaji mereka masih lancar dibayar oleh pihak perusahaan.

Namun, dua bulan belakangan ini gaji mereka sudah tidak dibayar sama sekali. "Yang bekerja itu hanya kami enam orang saja. Kami dari subkonnya PT Tripa Mandiri, yaitu PT LA," jelasnya.

Menurutnya, selama dua bulan belakangan pihak perusahaan hanya menjanjikan untuk memberikan gaji tersebut. Namun, janji-janji dari perusahaan itu tidak pernah ditepati.

"Petama itu janjinya tanggal 20 Juni, kemudian diulur lagi tanggal 22 Juni, terus tanggal 25 Juni. Bahkan sampai sekarang belum juga dibayar. Sudah habis kesabaran kami. Makanya kami datang melapor saja polisi. Katanya tanggal 10 Juli ini gajinya dikasih, eh tau-taunya di-PHP-in (pemberi harapan palsu, red) lagi," keluhnya.

Merasa sudah tertipu, Kaston sempat menghubungi Sayuti selaku HRD PT Tripa Mandiri. Namun, usahanya tidak pernah direspon. "Kami telepon HRD-nya, tapi selalu di-reject. Tak pernah dia (Suyati) angkat. Kami juga sempat ke rumah HRD-nya, tapi dia tidak ada di rumah," ujarnya.

Menurutnya, total gajinya dan kelima rekannya yang belum dibayar selama dua bulan lekangan itu berjumlah sekitar Rp50 jutaan. "Gaji kami bervariasi. Ada yang gajinya sampai Rp11 juta, ada yang Rp9 juta serta ada yang Rp8 juta. Kalau total semua selama dua bulan itu, sampailah Rp50 juta. Tapi sampai saat ini belum juga dibayar. Kami kayak gini karena kami butuh uang untuk merayakan Lebaran. Nggak bisa pulang kalau gajinya belum bayar, Bang. Gimana nasib kami, Bang," keluh Kaston.

Ia bersama lima rekannya akan menunggu respon dari pihak perusahaan hingga malam nanti. Jika tidak juga ada titik terang, ia bersama lima rekannya itu akan melaporkan tindakan perusahaan itu ke pihak-pihak terkait. (*)

Editor: Roelan