Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gatot Nurmantyo Disetujui Jadi Panglima TNI Baru Gantikan Moeldoko
Oleh : Surya
Kamis | 02-07-2015 | 08:00 WIB
Gatot.jpg Honda-Batam
Panglima TNI Baru Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah selesai dilaksanakan. Komisi I DPR sepakat untuk menyetujui Gatot sebagai Panglima baru TNI untuk menggantikan Jenderal Moeldoko.


Setelah diuji sejak pukul 15.30 WIB hingga pukul 21.10 WIB, seluruh fraksi setuju untuk mensahkan persetujuan Gatot di Rapat Paripurna berikutnya.

"Seluruh proses sudah kami lakukan, dalam rapat internal terjadi pembahasan hangat. Tapi kami tadi tetap musyawarah mufakat," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq ketika akan membacakan keputusan Komisi I DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Beberapa pertimbangan menjadi dasar keputusan Komisi I DPR. Pertama secara administrasi tidak ditemukan masalah.  Kedua terkait visi misi dan program, Gatot dinilai mampu dan paham gambaran aspek geopolitik dan geo ekonomi baik kawasan atau tingkat global.

"Ini suatu pandangan proyeksi ke depan. Secara tegas dan jelas dapat menilai tantangan dan ancaman," kata politikus PKS ini melanjutkan.

Selain itu, Komisi I DPR juga melihat keterkaitan antara visi misi calon Panglima TNI dan calon Kepala Badan Intelijen Negara yang telah selesai diuji kemarin. "Kalau boleh mengambil istilah pak Tantowi, ada garis merah antar visi misi dengan calon Kepala BIN," kata Mahfudz.

Salah satu yang menjadi pertimbangan penting untuk adalah komitmen kuat dari Gatot untuk melakukan peremajaan dan modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Selain modernisasi, Gatot juga berkomitmen untuk optimalkan industri pertahanan nasional.

Hanura, PKB, PAN, Demokrat, Gerindra, dan PDIP setuju tanpa catatan. Sementara itu fraksi lain menyetujui dengan memberikan beberapa catatan.

NasDem setuju, dengan  minta komitmen calon panglima untuk prioritaskan pengoptimalan industri pertahanan dalam negeri. PPP setuju dengan meminta secara khusus komitmen panglima. Bukan hanya berani dan tegas, tapi juga bertanggungjawab.

Sementara itu Golkar setuju dengan memberikan berikan beberapa catata. Yang pertama meminta Panglima TNI lakukan langkah terobosan dalam memenuhi kesejahteraan prajurit. Yang kedua mencari cara dan percepat penyelesaian sengketa perumahan dan pertanahan. Sementara itu catatan Golkar yang ketiga adalaha memperkuat partisipasi masyarakat dalam mendukung tupoksi TNI.

"Komisi I menyetujui pemberhentian jenderal TNI Moeldoko sebagai panglima TNI, dan menyetujui pengangkatan jenderal TNI Gatot Nurmantyo panglima TNI untuk selanjutnya kami bawa ke Rapat Paripurna," tegas Mahfudz dengan memutuskan hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Panglima TNI baru.‎ 

Editor: Surya