Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

11 Persen Produk Makanan Segar di Australia Barat Mengandung Residu Pestisida yang Tinggi
Oleh : Redaksi
Kamis | 02-07-2015 | 09:10 WIB
ilustrasi_produk_makanan_segar_australia_au_news_yahoo_com.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/au.news.yahoo.com

BATAMTODAY.COM - DUA dari tiga kali program pengujian makanan yang dilakukan Departemen Kesehatan menunjukan 11 persen produk makanan segar yang diproduksi di Australia Barat mengandung tingkat residu pestisida yang melampaui batas standar aman. Departemen Kesehatan melakukan tes kandungan residu pestisida ini terhadap produk daging lokal, ikan, buah, sayuran dan gandum setiap dua tahun sekali.

Program yang dilakukan dengan menggunakan sampel atau contoh makanan dari berbagai daerah di Australia Barat ini mendapati hanya kurang dari 1 persen saja yang mengandung residu pestisida dengan tingkat yang dapat diterima.

Departemen Kesehatan mengatakan lembaganya berhasil mendapatkan data kandungan residu pestisida yang lebih tinggi karena menggunakan sampel dari produk yang lebih besar kemungkinannya terekspos oleh meningkatnya penggunaan pestisida ketimbang dengan sampel yang digunakan dalam program monitoring nasional.

Namun dalam laporannya, auditor umum, Colin Murphy, mengatakan Departemen Kesehatan Australia Barat tidak secara tepat menindaklanjuti insiden ini untuk lebih memahami dan menangani penyebab dari masalah ini. "Proses perizinan dan inspeksi perlu lebih diperkuat untuk beberapa lisensi dengan kategori berisiko tinggi," kata laporan itu.

"Hasil dari program monitoring dan pemeriksaan harus ditindaklanjuti dengan lebih baik, untuk bisa memastikan tindakan yang lebih tepat sudah dilakukan dan lembaga juga dapat menyusun rencana dan mengkoordinasikan pengawasan dan kegiatan pemantauan dengan lebih baik untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang sedikit."

Ketika sampel yang mereka terima diketahui melebihi batas residu pestisida yang bisa diterima, Departemen Kesehatan akan menginformasikan dari mana sampel itu berasal dan kemudian akan menindaklanjuti masalah ini dengan petani atau produsennya.

Namun menurut Murphy tidak ada analisis formal lainnya maupun pelaporan dari hasil tes makanan ini, selain itu  kalangan industri juga tidak diberikan masukan dan hasil dari tes ini tidak digunakan untuk program lain yang lebih memenuhi persyaratan.

Murphy juga mengkritik Departemen Kesehatan dan Departemen Pertanian dan Pangan yang jarang melakukan pengawasan terhadap para pemegang izin menyimpan pestisida untuk memeriksa apakah pestisida mereka telah dikelola dengan baik.

Dia merekomendasikan Departmen Kesehatan harus memastikan semua hasil dari program pengawasan pangan mereka secara tepat dilaksanakan oleh pemerintah lokal pada akhir tahun ini. Dia juga menyarankan agar Komite Penasehat Pestisida memformalkan proses ini untuk memastikan informasi mengenai pengumpulan sampel semacam ini bisa dikoordinasikan dan hasilnya bisa digunakan oleh kedua lembaga ini.

Kedua departemen mengatakan mereka menyambut baik temuan dari laporan ini. (*)

Sumber: ABC