Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MPR Minta Radikalisme Harus Segera Dicari Akar Penyelesaiannya
Oleh : Surya
Selasa | 30-06-2015 | 08:47 WIB
Sumanjaya.jpg Honda-Batam
Ketua FPKS MPR TB Soemanadjaja

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Fraksi PKS MPR RI TB Soemandjaja mengungkapkan radikalisme akan tetap tumbuh, jika kita tidak mencari akar masalah penyelesaiannya.


"Pemerintah harus mengkaji ulang untuk mencari penyelesaian soal radikalisme ini. Jangan-jangan karena kebijakan sendiri yang memacu untuk orang berbuat radikal seperti dirasakan ada ketimpangan dan ketidakadilan,” kata Soenmandjaja saat menjelaskan soal radikalisme dengan imunisasi ideologi di Gedung MPR RI, Senin (29/6/2015).

Menurutnya, salah satu upaya untuk mengurangi radikalisme itu memang dengan ideologi seperti sosialisasi Pancasila.

“MPR berdasarkan undang-undang mempunyai tugas untuk sosialisasikan Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Disinilah, MPR terus berupaya agar masyarakat Indonesia itu mengenal ideologi,” ujarnya.

Namun, dalam kenyataan kehidupan sosial sekarang ini, tidak mengherankan jika ada yang belum hafal Pancasila. Bahkan ada yang melafalkan Pancasila bukan lima tapi enam.

“Mereka membaca dimulai dengan Satu Pancasila, dua Ketuhanan Yang Maha Esa dan seterusnya sampai enam,” ucapnya.

Lebih parah lagi, lanjut Soenmandjaja, dia mendapatkan laporan dari sekretaris daerah di salah satu provinsi ada tes calon kepala desa rata-rata tidak hafal Pancasila. Penyebabnya, karena sosialisasi Pancasila yang kurang.

“Berbagai pola sudah dilakukan oleh MPR untuk sosialisasikan Pancasila ini. Dari sosialisasi untuk para guru PGRI, mahasiswa, sampai para pengamen jalanan,” katanya.

Diingatkannya, dari semua peran yang besar itu ada pada pers. â€œPresiden dan DPR tidak punya kekuatan yang besar seperti pers, baik media cetak, online dan elektronik televisi serta radio. Sekali berita disebarkan, maka opini bisa terbentuk,” ujarnya

Editor: Surya